Pembalap Asal Medan Kuasai Gelar Raja Tanjakan Tour de Aceh Etape I

Takengon (KANALACEH.COM) – Tiga pembalap sepeda asal Medan yang bermain dalam ketegori Road Bike meraih gelar raja tanjakan atau King Of Mountain (KOM) pada Tour de Aceh etape I di Takengon yang memiliki panjang rute keseluruhan 48,7 kilometer.

Perebutan KOM dimulai dari kilometer 22 setelah peserta melakukan break point di Pantai Menye. Ketiga pembalap asal Medan tersebut yakni Wira Aditya berhasil mencatatkan waktu 7 menit 30 detik lalu disusul oleh Achmad Fachreza dengan catatan waktu 7 menit 52 detik. Keduanya berasal dari klub 77 Gowes.

Kemudian diposisi tiga diraih oleh Rendy dengan catatan waktu 8 menit. Rendy berasal dari klub Majelis Racing Team.

Sementara untuk kategori tim putri Road Bike diraih pembalap asal Medan yaitu Febi Qomala dari Tim Killiney Indonesia. Ia mencatatkan waktu 11 menit 55 detik.

Untuk posisi kedua diraih oleh Syakira Geubrina dengan catatan waktu 12 menit 53 detik dan disusul oleh Auranda Velshia dengan waktu 13 menit dua detik. Keduanya merupakan binaan ISSI Aceh Besar.

Sebelumnya, 83 peserta dilepas di etape I Tour de Aceh 2022 yang menempuh jarak 48,7 kilometer dari pendopo Bupati Aceh Tengah lalu mengelilingi Danau Lut Tawar, Sabtu, 14 Mei 2022.

Peserta yang masing-masing diisi oleh pebalap dan pehobi sepeda itu dilepas langsung oleh Bupati Aceh Tengah, Shabela Abu Bakar didampingi Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, T Hendra Faisal.

Usai dilepas secara bersamaan, peserta yang masuk dalam kategori Mountain Bike (MTB) dan Road Bike itu langsung melaju ke arah danau dan melewati beberapa destinasi wisata di sana seperti Landmark Danau Lut Tawar di Desa Mendele, Putri Pukes, spot camping di pinggir danau, Pantai Ketibung, Pantai Menye hingga Gampong Toweran.

Di kilometer 22, peserta berhenti sejenak untuk menikmati keindahan alam di Pantai Menye yang menjadi lokasi break poin, sebelum memperebutkan juara tanjakan atau King Of Mountain (KOM) dan Queen Of Mountain.

Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh, T Hendra Faisal menyebutkan, event Tour de Aceh 2022 bukan hanya jadi ajang balap sepeda semata. Namun, kegiatan itu merupakan bagian dari pengembangan pihaknya untuk menggalakkan sport tourism yang ada di Aceh.

“Ajang ini bagian dari sport tourism sekaligus mengenalkan kepada peserta akan keindahan alam yang ada di Aceh Tengah. Kita lihat tadi peserta sangat enjoy dan menikmati race,” kata T Hendra Faisal.

Apalagi sport tourism merupakan atraksi wisata yang juga perlu dikembangkan guna mempercepat membangkitkan dunia pariwisata Aceh dan Aceh Tengah secara khusus pasca covid melanda.

Related posts