TRK Harap Pemerintah Aceh Bisa Tarik Investor Refinery CPO Sawit

Parlemen Eropa tak ikhlas sawit Indonesia maju
Ilustrasi - Pekerja mengumpulkan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit hasil panen di Desa Seumanah Jaya, Rantoe Peureulak, Aceh Timur, Aceh, Minggu (9/10). (Antara Foto)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Ketua Komisi III DPRA Teuku Raja Keumangan (TRK) meminta Pemerintah Aceh untuk mendatangkan investor pembangunan pabrik pengolahan Crude Palm Oil (CPO) sawit ke tanah rencong dalam upaya memberikan dampak ekonomi pada semua sektor.

“Kita minta Pj Gubernur Aceh mencarikan investor untuk bangun refinery CPO di Aceh,” kata Teuku Raja Keumangan, Senin (8/8).

Pabrik tersebut, kata dia perlu hadir di Aceh mengingat selama ini semua CPO dikirim ke daerah lain karena Aceh tidak memiliki fasilitas mengolahnya menjadi barang jadi.

Padahal, kata dia, sesuai data Kementan pada 2021, Aceh memiliki perkebunan kelapa sawit lebih kurang mencapai 495,2 ribu hektare, dan bahkan masuk dalam 10 provinsi dengan perkebunan kelapa sawit terluas.

Dengan luasnya lahan kelapa sawit, maka sudah sewajarnya Aceh dapat mengolah sendiri karena dipastikan CPO nya juga cukup memenuhi kebutuhan pabrik setiap tahunnya.

“Dengan lahan seluas itu, maka CPO yang dihasilkan Aceh bisa mencapai lebih kurang 1,2 juta ton per tahun, jadi sudah layak Aceh punya kilang olahan sendiri,” ujarnya.

Dengan hadirnya pabrik refinery, lanjut TRK, maka semua minyak sawit Aceh tidak lagi dikirim keluar daerah, dan bisa langsung mengolahnya sendiri.

Kemudian, hadirnya pabrik refinery di Aceh juga dapat menjaga stabilitas harga tandan buah segar (TBS) sawit. Artinya, penurunan harga tidak lagi secara drastis seperti yang terjadi beberapa waktu belakangan ini.

Selain itu, Dr TRK juga menuturkan, jika Aceh memiliki pabrik refinery maka sangat berdampak baik terhadap perekonomian Aceh. Karena membuka lapangan kerja baru kepada masyarakat.

“Ini benar-benar harus menjadi perhatian pemerintah, sehingga bisa membantu menekan angka pengangguran dan kemiskinan Aceh,” kata politikus Golkar itu.

TRK berharap persoalan investasi ini bisa selesai dua tahun ini. Pihaknya selaku wakil rakyat di DPR Aceh akan memberikan dukungan penuh terhadap program mendatangkan investasi tersebut.

Related posts