Gelar Bimtek SKKNI, Disbudpar Aceh Siapkan Talenta Pelaku Industri Bidang MICE

Gelar Bimtek SKKNI, Disbudpar Aceh Siapkan Talenta Pelaku Industri Bidang MICE. (ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Dinas kebudayaan dan Pariwisata (Disbubpar) Aceh melalui bidang Pengembangan Usaha Pariwisata dan Kelembagaan (PUPK) menggelar Bimbingan Teknis dan Sertifikasi Berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang MICE bagi pelaku Ekraf di Aceh.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbupar) Aceh melalui Kepala Bidang Pengembangan Usaha Pariwisata dan Kelembagaan (PUPK), Ismail menyampaikan, sertifikasi menjadi salah satu upaya dalam menjaga kompetensi para pekerja bidang MICE (venue managemen dan logistic), hal ini penting dalam menjaga ketahanan nasional di tengah derasnya arus globalisasi.

“Keahlian saja terkadang tidak dapat menjadi bukti bahwa kita telah kompeten. Diperlukan pengakuan kompetensi dalam bentuk sertifikat untuk membuktikan kompetensi yang kita miliki,” jelas Ismail.

Bimtek yang digelar Grand Nanggroe Hotel Banda Aceh, 6-7 Oktober 2022 bertujuan untuk menyiapkan talenta pelaku industri bidang MICE yang memiliki standar kompetensi sesuai SKKNI.

“Bimbingan teknis ini sangat penting dalam memberikan bekal bagi para peserta. Diharapkan dapat memberikan manfaat luas, terkhusus bagi kemajuan industri bidang MICE nasional,” ujar Ismail.

Bimtek ini bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi MICE, dimana menyelenggarakan sertifikasi pada 2 (dua) jenis cluster, yakni certified event venue management dan certified event logistic.

Terdapat enam tugas logistic menurut Ismail, pertama pendistribusian dan penyimpanan peralatan yang digunakan untuk pertunjukan seperti kamera, video editing, sound system, fashion, peralatan make up dan lainnya.

Kedua, menentukan lokasi pergudangan penyimpanan peralatan pertunjukan. Ketiga menentukan perencanaan sistem logistik yang akan dibeli dan disewa dari vendor untuk pertunjukan.

Keempat, sebagai penanggung jawab, pelaksana, pengendalian dan penyimpanan peralatan untuk pertunjukan. Kelima pendistribusian perlengkapan pertunjukan sampai ke tangan sutradara/artis/ talent. Dan yang terakhir sebagai pelayanan dan juga informasi data inventaris peralatan untuk pertunjukan.

Ismail berharap agar peserta dapat serius dalam mengikuti bimbingan teknis tersebut sehingga menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan meningkatkan ekonomi daerah.

“Kualitas SDM ekonomi kreatif sangat mempengaruhi kepuasan konsumen dalam upaya peningkatan kepariwisataan daerah, sehingga Disbubpar Aceh perlu mengembangkan ekraf secara integritas dan kolaboratif dengan pelaksanaan peningkatan kompetensi melalui sertifikasi,” ungkap Ismail di depan 20 peserta yang berhadir.

Related posts