USK Akan Beri Sanksi Bagi Mahasiswa yang Terlibat Tawuran

Sejumlah fasilitas di fakultas Pertanian rusak akibat bentrokan antar mahasiswa. (ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Universitas Syiah Kuala Aceh akan memberikan sanksi terhadap mahasiswa yang merusak fasilitas kampus dalam peristiwa tawuran antar mahasiswa dari Fakultas Teknik dan Fakultas Pertanian.

Dalam bentrokan yang terjadi pada kamis (13/10) dini hari, mahasiswa Fakultas Teknik menyerang atau merusak gedung Organisasi Mahasiswa (Ormawa) milik Fakultas Pertanian.

Tak hanya perusakan fasilitas, dampak keributan itu juga menyebab beberapa mahasiswa mengalami luka-luka.

Wakil Rektor I USK, Prof Agussabti, menegaskan mereka akan memberikan sanksi kepada siapa pun pelaku perusakan fasilitas kampus. Menurutnya, apa pun alasannya tindakan penyerangan itu tidak dibenarkan.

Apalagi pelakunya adalah mahasiswa yang semestinya turut bertanggung jawab menjaga fasilitas kampus. Meskipun demikian, keputusan sanksi baru akan dibahas setelah kepolisian melakukan proses penyelidikan terhadap kasus ini.

“Tentu kita harus tegas untuk hal-hal seperti ini. Karena bagaimanapun juga perilaku anarkis seperti itu harus ditindak tegas dan diproses sesuai hukum yang berlaku,” kata Agussabti dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/10).

Agussabti mengungkapkan, pimpinan universitas akan mencermati kembali akar permasalahan di balik keributan antar mahasiswa tersebut. Sebab, sanksi yang diberikan juga akan dikenakan kepada pihak yang turut memicu terjadi permasalahan tersebut.

“Jadi kita ingin memberikan rasa keadilan kepada semua pihak. Karena tidak mungkin penyerangan ini terjadi begitu saja,” ujarnya.

Sementara Wakil Rektor III USK Prof Mustanir, mengatakan, pemberian sanksi merupakan bentuk pembelajaran agar masalah serupa tidak terulang lagi. Ia menilai insiden tersebut akan menjadi bahan evaluasi bagi pimpinan dan seluruh dosen.

“Kejadian ini menjadi catatan tersendiri untuk bahan evaluasi bagi kami, agar proses pembinaan di lingkungan kampus ini semakin baik, dan peristiwa seperti ini tidak terulang lagi,” katanya.

Ia berharap kejadian itu menjadi pembelajaran untuk semua pihak agar berpikir matang sebelum bertindak. Sampai saat ini penyebab kericuhan masih terus didalami oleh pihak-pihak terkait.

Prof Mustanir menjelaskan, jauh sebelum keributan antar mahasiswa itu terjadi Biro Kemahasiswaan USK sudah berupaya melakukan mediasi untuk menyelesaikan permasalahan terjadi. Di antaranya, mengajak kedua belah pihak duduk bersama.

“Namun upaya mediasi itu belum berhasil dan tanpa diduga terjadi penyerangan seperti ini. Maka kita mengharapkan agar semua pihak menahan diri dan tidak terprovokasi,” ucapnya.

Related posts