Belasan Sanggar akan Tampilkan Tari Kreasi Aceh di Pekan Tari Gunongan

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh akan menggelar Pekan Tari Gunongan pada Sabtu dan Minggu, 22-23 Oktober 2022 di Taman Gunongan, Banda Aceh.

Event ini akan menjadi ajang bagi pegiat seni tari dalam melahirkan kreatifitas, ide, dan inovasi dalam bentuk tari kreasi.

Pekan Tari Gunongan merupakan ajang seni dan budaya yang akan menampilkan ragam tari kreasi terkini. Tari yang ditampilkan berkaitan dengan sejarah, fungsi, dan romantisme Gunongan.

Ada belasan sanggar dan grup yang akan ambil bagian dalam Pekan Tari Gunongan. Mereka yang akan tampil yaitu Sanggar Geunaseh dengan tari zapin, Keumala Intan dengan tari meusare-sare, Geunta Nanggroe dengan tari canang trieng, Sanggar Buana dengan tari seudati.

Lalu ada Wondelust dengan tari kreasi, lalu penampilan tari kontemporer cambuk, oblivate dance, sisir tengah ensamble musik, ADT, FADCO, hingga atraksi apin uin ang opening art.

Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal mengatakan, Gunongan merupakan situs sejarah peninggalan Sultan Iskandar Muda, yang merupakan hadiah untuk permaisurinya.

Situs sejarah yang dulunya merupakan taman bermain permaisuri raja, kini masih berdiri megah di tengah kota Banda Aceh. Namun masih banyak orang, khususnya warga Aceh yang belum mengetahui sejarah Gunongan.

Oleh karena itu, lewat Pekan Tari Gunongan, Disbudpar Aceh ingin mengajak masyarakat kembali akrab dan mengenal situs sejarah tersebut. Sekaligus menjadi ajang menumbuhkan kreatifitas para pelaku seni lewat karya tari kreasi.

Acara itu akan mengangkat salah satu dasar kebudayaan Aceh, berupa tarian.

Dalam kegiatan itu, nilai kekinian dan dasar budaya Aceh inilah yang dipadupadankan dengan beberapa kegiatan, seperti art dance dan pemanfaat ruang seperti halnya cagar budaya Gunongan yang menjadi lokasi kegiatan itu.

“Sehingga event Pekan Tari Gunongan akan memberikan nuansa-nuansa baru kepada masyarakat, dengan tidak menghilangkan roh keAcehan itu sendiri,” ujar Almuniza Kamal.

Ia berharap kegiatan itu bisa memberikan dampak positif terhadap para generasi muda Aceh. Serta kebudayaan Aceh dapat terus dilestarikan, meskipun ada yang berkembang dengan mengikuti zaman.

Sementara Kepala Bidang Bahasa dan Seni Disbudpar Aceh, Nurlaila Hamjah mengatakan, dalam kegiatan akan banyak diisi dengan pementasan tari kreasi dari sanggar-sanggar di Aceh. Tari kreasi yang ditampilkan akan berkaitan dengan gunongan, mulai sejarah, fungsi, hingga peran gunongan pada zamn dahulu, hingga kini.

Kata Nurlaila, kegiatan akan diawali dengan penampilan opening berupa Gunongan Dance Week. Yang merupakan pertunjukan kreasi dengan melakukan pendekatan eksplorasi ruang di Gunongan.

Katanya, gunongan sebagai cagar budaya yang memiliki sejarah panjang di Aceh, kini sudah luput dari perhatian generasi muda di Aceh. Sehingga lewat kegiatan itu, diharapkan para generasi muda akan semakin mengenal sejarah gunongan dan tari-tarian kreasi di Aceh.

Ia merincikan, ada sejumlah sanggar yang akan tampil dalam Pekan Tari Gunongan, yaitu Sanggar Geunaseh dengan tari zapin, Keumala Intan dengan tari meusare-sare, Geunta Nanggroe dengan tari canang trieng, Sanggar Buana dengan tari seudati.

Lalu ada Wondelust dengan tari kreasi, lalu penampilan tari kontemporer cambuk, oblivate dance, sisir tengah ensamble musik, ADT, FADCO, hingga atraksi apin uin ang opening art.

Kata Nurlaila, kegiatan menjadi ajang pelestarian budaya dan ajang edukasi kepada generasi Aceh mengenai tarian dasar dan kreasi di Aceh.

Related posts