Rusia Ultimatum Israel Jangan Cegah Alat Perang dari Suriah ke Ukraina

Militer Rusia. (Dok. Anadolu Agency)

(KANALACEH.COM) – Kremlin peringatkan Israel agar jangan menghalangi pengiriman peralatan perang Rusia dari Suriah ke Ukraina.

Lembaga penyiaran Israel The Kan, seperti dikutip dari Times of Israel, melaporkan pejabat Rusia dan Israel telah menggelar pembahasan beberapa hari lalu.

Pembahasan itu mencuatkan kekhawatiran Rusia terhadap gelagat Israel mencoba mengganggu proses pengiriman alat perang Kremlin dari Suriah ke Ukraina.

Pihak Kedutaan Rusia di Israel tak memberikan respons terhadap permintaan Times of Israel untuk menjawab kabar tersebut sejauh ini.

Israel dan Rusia disebut telah lama berkoordinasi terkait aktivitas kedua negara di udara Suriah. Namun, hubungan kedua negara itu merenggang setelah Israel ikut mengecam Rusia karena menginvasi Ukraina.

Israel belakangan ini kerap membombardir sejumlah wilayah di Suriah untuk mencegah Iran membangun kekuatan militer di negara itu. Manuver militer Israel itu juga untuk memutus suplai senjata dari Iran kepada milisi Hizbullah di Suriah yang dituduh sebagai proksi Iran.

Sementara itu, Rusia menempatkan ribuan tentara dan peralatan militer untuk membantu rezim Bashar Al-Assad dari gangguan para pemberontak di Suriah.

Media Amerika Serikat The New York Times melaporkan bahwa Rusia menarik kekuatan militer mereka di Suriah di tengah kendala kekurangan dukungan militer pada perang di Ukraina. Salah satu yang ditarik kembali oleh Kremlin dari Suriah adalah rudal pertahanan udara S-300 buatan Rusia.

Israel sendiri masih menahan diri untuk tidak memberikan bantuan militer selain bantuan kemanusiaan ke Ukraina agar Rusia tak murka.

Israel juga sebelumnya terpaksa menolak permintaan Ukraina yang mendesak Tel Aviv kirim rudal anti-serangan rudal, Iron Drome, buatan negara itu. Dengan begitu, Israel tetap bebas melakukan operasi militer di Rusia tanpa diganggu oleh Rusia.

Meski demikian, ada kemungkinan Israel membantu Ukraina dengan peralatan sistem pertahanan setelah Iran ikut bantu Rusia dengan drone tempur di Ukraina. [CNN]

Related posts