Dinkes Sebut Aceh Besar Penyumbang Terbanyak Kasus Penyakit Menular

Pahami Penyakit Thalasemia Cegah Komplikasi Serius
Ilustrasi

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Dinas Kesehatan Aceh menyebut Aceh Besar menjadi daerah penyumbang terbanyak kasus penyakit menular atau penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) di Aceh selama 2022.

Hal itu diketahui setelah hampir 50 persen pasien penyakit PD3I asal Aceh Besar yang sampelnya dikirim ke Litbangkes Kemenkes di Jakarta hasilnya positif.

Diketahui PD3I merupakan berbagai penyakit menular yang hanya bisa dicegah melalui imunisasi seperti penyakit polio, hepatitis B, pertusis, difteri, haemophilus influenzae tipe B, campak dan tetanus.

Kasi Imunisasi dan Surveilans Dinas Kesehatan Aceh, Cut Efri Maizar mengatakan, pihaknya pernah melaporkan kasus pertusis hingga mengirimkan sampel ke Jakarta. Dari 13 suspek yang dikirim sampelnya, 8 diantaranya positif.

“Kita pernah melaporkan kasus pertusis, kita bukan hanya melaporkan kasus suspeknya tapi mengirim sampel. Dari 13 suspek pertusis yang diambil sampelnya yang dikirim ke Jakarta dari Aceh Besar itu 8 positif,” kata Cut Efri saat menghadiri diskusi dengan Unicef di Banda Aceh, Kamis (19/1).

Menurutnya, data itu diperoleh dari RSUD Zainoel Abidin yang melaporkan ke Dinkes Aceh jika ditemukan suspek penyakit menular lalu mengambil sampel dan mengirim ke Jakarta. Rata-rata memang, kata dia pasien yang berasal dari Aceh Besar.

“Hasil dari sampel itu, Aceh Besar penyumbang kasus positif terbanyak di 2022. Apa kasus yang lain tidak ada? ada, difteri juga ada, campak juga ada,” ucapnya.

Cut Efri menjelaskan penyakit PD3I hanya bisa dicegah lewat imunisasi. Hanya saja, masyarakat masih tetap ada yang menolak, padahal dampak yang diberikan jika sudah di imunisasi sangat baik dan menjaga kualitas tumbuh kembangnya sesorang.

“Apakah kita malu, tidak, itu gambaran hasil penolakan masyarakat yang menolak imunisasi. Andai masyarakat tidak menolak imunisasi, kasus PD3I ini tidak akan terjadi,”

“Padahal gejala imunisasi itu hanya 2 atau 3 hari. Tapi penolakannya memberikan dampak yang luar biasa ke orang sekelilingnya,” ujar Cut Efri.

Related posts