BRA Latih Ibu-ibu Korban Konflik Buat Kue Khas Aceh

Badan Reintegrasi Aceh (BRA) menggelar "Pelatihan Teknis Peningkatan Kue Khas Aceh" untuk masyarakat korban konflik di Kota Banda Aceh. (Foto: Dok. BRA)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pemerintah Aceh melalui Badan Reintegrasi Aceh (BRA) menggelar “Pelatihan Teknis Peningkatan Kue Khas Aceh” untuk masyarakat korban konflik di Kota Banda Aceh. Pelatihan ini diikuti 56 peserta dan berlangsung selama dua hari, 18-19 Juni 2023.

Kegiatan yang mengusung tema “Ekonomi Bangkit, Rakyat Sejahtera, Menuju Perdamaian Abadi” itu berlangsung di Hotel Rasamala, Banda Aceh. Pelatihan tersebut merupakan program usulan Ketua BKD DPR Aceh, Sulaiman yang ditempatkan di BRA.

Politisi Partai Aceh itu menyampaikan bahwa pelatihan ini bukan seremonial semata. Para peserta nantinya akan diajarkan berbagai keterampilan dalam membuat berbagai jenis kue serta strategi menembus pasar.

Dia berharap para peserta dapat memanfaatkan keterampilan yang mereka peroleh dari para pemateri untuk membuka usaha kecil-kecilan di desa masing-masing, sehingga mereka dapat meningkatkan pendapatan dan memperbaiki kehidupan keluarganya.

“Pelatihan pembuatan kue ini menjadi salah satu langkah positif dalam upaya membangun Aceh yang lebih, nanti juga akan dibagikan peralatan kerja, saya berharap ibu-ibu tidak menjualnya,” kata Sulaiman saat pembukaan kegiatan tersebut, Minggu (18/6/2023) pagi.

Dalam kesempatan itu, Sulaiman menyebutkan penyelenggaraan kegiatan tersebut awalnya diinisiasi oleh tokoh muda Banda Aceh, Hasnibar. Usulan itu kemudian disahuti oleh dirinya.

“Karena diikuti oleh masyarakat korban konflik, saya kemudian meminta agar program ini ditempatkan di BRA, mengingat lembaga ini salah satu fungsinya adalah memberdayaan masyarakat korban konflik,” kata Sulaiman.

Pelatihan tersebut adalah salah satu wujud nyata perhatian Sulaiman terhadap masyarakat korban konflik. Mantan Ketua DPRK Aceh Besar itu menyatakan akan terus menggelar kegiatan serupa di masa mendatang, dalam rangka meningkatkan kapasitas masyarakat korban konflik.

“Tentunya kegiatan seperti ini akan terus berlanjut di masa mendatang, saya berharap ada dukungan dari semua pihak,” harap Sulaiman.

Sementara itu, Ketua BRA, Suhendri yang diwakili Deputi 3 Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Ahmarullah mengatakan, pelatihan tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan BRA untuk membuka jalan kesejahteraan bagi masyarakat korban konflik yang ada di Kota Banda Aceh.

“Bagi kami, kesejahteraan masyarakat merupakan kunci utama dalam merawat perdamaian di Aceh. Karena jika masyarakat belum sejahtera, maka segala potensi konflik masih dapat terjadi kapanpun dan bagaimanapun bentuknya,” kata Ahmarullah.

Pelatihan tersebut diisi oleh pemateri berkompeten, yakni Akademisi UIN Ar-Raniry, Hasan Basri; Owner Latela, Nurzahidah, dan sejumlah pemateri lainnya. []

Related posts