Darmansah Gandeng Pengusaha Abdya Saat Tinjau Mesin Giling Padi Modern

BLANGPIDIE (KANALACEH.COM) – Penjabat bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Darmansah didampingi pengusaha lokal H. Said Syamsul saat meninjau langsung pabrik padi modern.

Kilang padi modern atau Rice Milling Unit (RMU) itu terletak di Balai Benih Utama Kecamatan Tangan-Tangan, Abdya, Selasa (18 -07- 2023.

Pj Bupati Darmansah bersama Said Syamsul Bahri melihat kondisi mesin dan sejumlah alat yang ada di dalam pabrik, salain itu juga mendengar penjelasan dari Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Abdya drh Nasruddin terkait pengoperasian pabrik.

Selain itu, Pj Bupati Darmansah meminta operator Pabrik Padi RMU untuk menghidupkan seluruh mesin padi itu termasuk mesin open yang berkapasitas 40 ton perhari.

“Mesin tidak ada kendala hanya tinggal siapa yang mengoperasikannya agar tidak terbengkalai,” kata Darmansah.

Said Syamsul Bahri yang juga Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Abdya mengaku, aset Abdya harus di selamatkan agar bisa dirasakan mamfaat kepada petani.

Selama ini harga gabah di Abdya sering di permainkan pihak luar, hal ini karena tidak yang bisa membeli gabah sendiri, sementara alat pendukung ada di Kabupaten Abdya seperti pabik padi modern ini.

“Kita tidak bicara untung atau rugi dan kita tidak bicara siapa orang yang jalankan, tetapi kita harus pikirkan mesin ini bisa jalan dan menutupi biaya operasional,” kata Said Syamsul Bahri

Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Abdya itu menilai aset pemerintah itu harus dijaga dengan cara dioperasikan apalagi bahan olahannya melimpah di daerah Abdya.

Dia mengaku prihatin mesin sebagus ini tidak difungsikan karena bila mesin ini jalan harga gabah di daerah Kecamatan Tangan-Tangan, Setia, Manggeng dan Kecamatan Lembah Sabil akan stabil malah bisa tinggi.

“Kalau mesin hidup yang diuntungkan itu petani, makanya harus kita pikirkan bisa dioperasionalkan,” kata Said Syamsul.

Saat ditanya sejauh mana keinginan mengoperasikan kilang padi itu, dirinya mengaku, menganalisa terlebih dahulu baik persoalan bisnis atau lainnya. “Untuk kebaikan Kabupaten Abdya kenapa tidak,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Abdya, Nasruddin menjelaskan, pihak PT SBE sudah memutuskan kontrak pada awal Juni 2023 lalu. “Hanya dua bulan ini saja tidak beroperasi,” katanya.

Nasruddin menerangkan, Pihak PT SBE hanya dua tahun mengontrak pabrik padi dengan membayar pendapatan Asli Daerah (PAD) sekitar Rp 250 juta setahun. Selama ini pihak perusahaan asal Jakarta itu aktif mengoperasionalkan pabrik saat ada gabah.(*)

Related posts