USK dan PT Trans Continent Kerjasama Bangun Industri Pabrik Pangalengan Ikan

USK dan PT Trans Continent Kerjasama Bangun Industri Pabrik Pangalengan Ikan. (IST)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Universitas Syiah Kuala (USK) bersama PT Trans Continent melakukan penandatangan MoU di ruang mini rektor USK, Banda Aceh.

Rektor USK, Prof Marwan bersama CEO Trans Continent, Ismail Rasyid mewakili kedua belah pihak dalam penandatanganan MoU, yang dimaksudkan untuk pengembangan industri berupa pabrik pengalengan ikan.

“Alhamdulillah kita menyambut baik MoU ini. Insya Allah pabrik pengalengan ikan akan dibangun di tanah USK II,” kata Rektor.

Prof Marwan menilai, PT Trans Continent punya reputasi di dunia bisnis. Pengalaman tersebut, diharapkan bisa membuahkan hasil bagi USK dan masyarakat atas MoU tersebut.

“Sejujurnya USK dengan PT Trans Continent sudah lama bekerjasama. Sinergitas kedua pihak harmonis. Hanya saja baru kita tuangkan dalam bentuk formal. USK dan PT Trans Continent punya semangat yang sama untuk menggerakkan ekonomi Aceh,” jelas Prof Marwan.

Rektor berharap, kemitraan ini dapat menjadi jembatan dalam menunjang USK sebagai PTN-BH. Sekaligus modal untuk membalikkan persepsi bahwa di Aceh yang kadang dianggap sulit tumbuh industri.

“Ikan di Aceh banyak. Industri pengalengan punya segmen yang menjanjikan, untuk memenuhi kebutuhan pasar. Seperti untuk jamaah umrah dan haji, dan banyak lagi,” ujar Rektor.

Sementara itu, CEO Trans Continent, Ismail Rasyid mengatakan, sebagai bentuk pengembangan industri kecil yang diawali dengan rencana pengolahan ikan tuna dalam bentuk pengalengan ikan keumamah.

“Insya Allah apa yang sudah digagas USK, bisa kita bisa implementasikan segera. Saya sudah sangat lama ingin melakukan sesuatu, semaksimal yang saya bisa,” sebut Ismail Rasyid.

Lebih lanjut, CEO Trans Continent itu menjelaskan, MoU yang sudah ditandatangani akan segera diturunkan dalam bentuk PKS. Agar kolaborasi ini tidak menjadi sebatas wacana

“Saya akan mulai memetakan gambaran umum di lapangan. Detailnya harus ada, supaya hitung-hitungannya bisa mendekati. Dari USK sendiri juga telah melakukan riset awal terhadap produk tersebut. Dan ini juga sebagai salah satu bentuk mempromosi wisata kuliner kita di Aceh,” jelasnya.

 

Related posts