Meski Badai, Tim BKKBN Aceh Tetap Layani Warga Pulo Aceh

(KANALACEH.COM)  – Badan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh menggelar kegiatan penggerakan layanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).

Fokus layanan berada di Desa Lampuyang, Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar. Layanan KB MKJP ini dilakukan di Puskesmas Pulo Aceh, Selasa (5/9/2023), diberikan secara gratis dan melibatkan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.

“Penggerakan pelayanan KB MKJP kali ini kita lakukan di Pulau paling barat Indonesia. Sebelumnya sudah dilakukan pelayanan serupa di sini namun  capaiannya tahun  lalu cukup rendah karena kurangnya edukasi mengenai KB MKJP,” jelas tim dari Perwakilan BKKBN Aceh, Nurhayati.

Kegiatan pelayanan ini  digiatkan BKKBN Aceh bertujuan meningkatkan layanan KB di wilayah dan sasaran khusus kepulauan.

Untuk mencapai pulau ini bukanlah sebuah perjalanan indah dan menyenangkan. Betapa tidak, tim dari BKKBN  Aceh dan lima orang bidan dari IBI melakukan perjalanan menuju lokasi dengan menggunakan perahu nelayan.

Meski dihadang badai, mereka tetap bertolak dari dermaga lama Ulee Lheue, Banda Aceh, sebelum akhirnya tiba di tujuan dua jam kemudian.

Demi memeratakan layanan KB hingga wilayah terluar, tim Nurhayati harus berjuang mempertaruhkan nyawa. Bukan kali ini saja. Tugas mulia dan menantang itu bukan barang baru bagi tim layanan KB  di wilayah kepulauan.

“Kami sangat senang dengan antusias para akseptor yang ikut pelayanan KB MKJP yang kami lakukan hari ini,” Nurhayati berujar dengan wajah sumringah dibarengi peluh yang menempel didahinya.

Betapa tidak, hari itu, timnya berhasil “menjaring”  39 akseptor. Sebanyak 12 akseptor IUD  dan 27 akseptor implan. Untuk diketahui,  jumlah  Pasangan Usia Subur (PUS) di 17 desa yang ada di Kecamatan Pulo Aceh tercatat sebanyak 785 PUS.

Dibalik keberhasilan itu, Penyuluh Lapangan Keluarga Berencaca (PLKB) setempat tentu memiliki peran besar dalam menghimpun puluhan  akseptor tersebut.

“Rasanya perjuangan tim kami menempuh hujan dan badai selama dua jam di atas kapal kayu saat perjalanan ke Pulo Aceh kemarin cukup terbayarkan,” tambah Nurhayati ceria.

Related posts