Sabang (KANALACEH.COM) – Pemko Sabang memastikan tidak akan menganggarkan atau mengeluarkan biaya sepeserpun untuk mencukupi kebutuhan para pengungsi yang ada di wilayah itu.
“Pemko tidak mengeluarkan sepeserpun untuk mereka, baik yang kemarin masuk maupun yang pertama di Ujong Kareung sebelumnya. Pemko hanya memberikan bantuan kemanusiaan pada saat mereka tiba pertama kali,” kata Kabag Prokopim Pemko Sabang, Ady Akmal.
Dalam penanganan pengungsi Rohingya ini, baik Pemko Sabang dan BPKS tidak pernah mendukung apapun pemenuhan kebutuhan mereka. Sejauh ini, pembiayaan ditanggung sepenuhnya oleh UNHCR.
Baca: Warga Sabang Tolak Pengungsi Rohingya yang Baru Mendarat
“Setelah rapat koordinasi dengan Forkopimda, diputuskan untuk memberikan waktu kepada UNHCR untuk berkoordinasi lebih lanjut ke Kemenkopolhukam terkait penanganan selanjutnya,” kata Ady Akmal, Senin (4/12).
Sebelumnya, warga Sabang melakukan aksi unjuk rasa terkait keberadaan 139 orang pengungsi Rohingya yang datang gelombang kedua di wilayah itu pada Sabtu (2/12). Mereka mendesak pihak terkait segera membawa pengungsi itu keluar dari Pulau Weh.
Aksi unjuk rasa itu bermula saat warga kesal dengan sikap UNHCR dan Pemerintah Kota Sabang yang tidak mengakomodir aspirasi masyarakat, yaitu memindahkan pengungsi Rohingya ke daerah lain.
Bahkan warga yang sudah pitam mendatangi tenda pengungsi di lahan milik BPKS Sabang di Balohan dan mengangkut Rohingya menggunakan kendaraan umum menuju kantor Walikota setempat, pada Senin (4/12).
“Ya dipindahkan paksa sama warga (ke kantor walikota) karena memang dari awal kedatangan Rohingya itu warga menolak,” kata Pj Kepala Desa Balohan Rusli saat dikonfirmasi.