Segarnya Berenang di Irigasi Namo Buaya Subulussalam

(Dok. Joel)

Subulussalam (KANALACEH.COM) – Panorama alam yang eksotik dan suasana hutan yang masih asri menjadi tempat yang sangat cocok untuk bersantai diakhir pekan, apalagi pergi bersama keluarga.

Nah, jika kamu saat ini berada di Kota Subulussalam, tidak ada salahnya untuk melirik irigasi Namo Buaya yang ada di Kecamatan Sultan Daulat. Lokasi ini, bukan irigasi sembarangan pada umumnya. Namun, di sana menawarkan keasrian hutan yang berpadu dengan batu-batuan besar yang ‘terbelah’ oleh aliran air.

Airnya juga jernih dan sangat jarang dijamah oleh wisatawan. Lokasi wisata ini berada persis di Jalan lintas Subulussalam – Tapaktuan, jarak tempuh sekitar 15 km, Kampung Batu Napal, Kecamatan Sultan Daulat.

Untuk menuju desa tersebut disepanjang jalan para pengunjung terlebih dahulu sudah disuguhi pemandangan dan liukan gunung dengan tikungan-tikungan yang tajam.

Objek wisata alam Irigasi Namo Buaya pada hari-hari libur ramai didatangi pengunjung, umumnya pengunjung berasal dari Kota Subulussalam dan luar kota yang ingin melepaskan kesibukan selama sepekan bersama keluarga.’

Objek wisata ini digolongkan objek wisata alam dengan keindahan sungai yang mempunyai arus kategori sedang. Pepohonan yang masih rimbun disepanjang aliran sungai menambah kesejukan dan keindahan alam untuk di nikmati.

Selain mempunyai aliran sungai yang jernih, di lokasi objek wisata juga dapat dijumpai satwa-satwa liar yang tidak berbahaya seperti burung-burung yang hinggap dari satu pohon ke pohon lainnya.

Sebelum sering dikunjungi wisatawan, kawasan ini berperan sebagai sarana irigasi yang dimanfaatkan masyarakat untuk mengalirkan air ke sumber pertanian.

Daya tarik dari sungai irigasi ini adalah lokasinya yang strategis, memiliki air sungai yang sangat jernih, dan pemandangannya yang mempesona.

Selain bersantai, melepas penat, dan menikmati pemandangan di sekitar sungai, pengunjung juga bisa bertemu dengan berbagai satwa liar. Selain itu, tempat ini tentunya rekomended bagi keluarga.

Kepala Bidang Pariwisata Disporapar Kota Subulussalam, Zulkarnain menyampaikan, lokasi Batu Gajah Namo Buaya ini salah satu ‘hidden gem’ yang berada di Subulussalam. Kata dia, tempat ini baru hanya warga lokal saja yang mengetahui tempatnya.

“Lokasi wisata ini memang tengah kita kembangkan, karena sangat unik dan masih alami,” kata Zulkarnain beberapa waktu lalu.

Menurutnya, ada sejumlah fasilitas pendukung yang perlu dibangun, misalnya kata dia, jalan akses menuju ke sana. Sebab, sekitar 1 kilometer dari tempat parkir kendaraan, jalannya masih bebatuan.

Hanya kendaraan roda dua yang dapat menembus ke lokasi itu, namun harus berhati-hati. Sementara roda empat tidak disarankan kan, karena jalannya bermaterial tanah liat bercampur batu gunung.

Saat dikunjungi, jalan masuk ke lokasi ini berada di pinggir jalan arah Aceh Selatan. Setelah pengunjung memarkirkan kendaraan, wisatawan harus turun lagi ke arah bawah dengan berjalan kaki sekitar 2 kilometer.

Setelah itu akan tampak pompa air PDAM yang cukup besar, yang menandakan anda sudah sampai dilokasi tersebut. Setibanya di sana, pengunjung akan disambut dengan suara burung yang sahut-menyahut hingga bebatuan besar yang membelah aliran air.

Air di sini cukup jernih, dingin dan sangat alami. Jika gerah, pengunjung bisa turun dan melakukan aktivitas seperti berenang untuk menyegarkan badan atau hanya sekedar bersantai.

Lalu yang tempat ini begitu eksotis ialah tebing berada di sisi kanan dan kiri yang bisa kamu gunakan sebagai background untuk berswafoto. Di bawah tebing, pengunjung juga bisa membawa perahu karet untuk menyusuri aliran sungai tersebut.

Jika anda tertarik untuk berkunjung, jangan lupa untuk membawa bekal makanan yang banyak. Sebab, dilokasi ini tidak ada warunng atau cafe dan memang tempatnya begitu alami dan wajib dikunjungi jika kamu saat ini berada di Subulussalam.

Related posts