Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al Haytar menyatakan bahwa penyelesaian keadilan terhadap korban konflik menjadi agenda strategis dan harus diutamakan dalam merawat perdamaian Aceh.
“Menyelesaikan permasalahan masa lalu terutama keadilan bagi korban konflik, mengoptimalkan implementasi UU Pemerintah Aceh, menyahuti kebutuhan masyarakat, serta memperkuat kohesi sosial merupakan agenda strategis kita,” kata Malik Mahmud Al Haytar, Kamis, 15 Agustus 2024.
Malik Mahmud mengatakan, perdamaian terlaksana karena dukungan penuh masyarakat Aceh, Indonesia hingga internasional yang menginginkan suasana damai tercipta di Aceh.
“16 tahun telah berlalu, kita menghadapi tantangan yang sangat berat, baik tantangan Internal maupun Dinamika dan kelanjutan diplomasi dengan Pemerintah Pusat,” ujarnya.
Malik Mahmud menyampaikan, persatuan komponen masyarakat Aceh merupakan faktor utama yang dapat menjamin keberlanjutan perdamaian dan mencegahnya tidak berulang konflik baru di masa depan.
Dalam hal ini, juga dibutuhkan partisipasi semua pihak mulai dari birokrat, ulama, cendekiawan, pengusaha, pemuda, kaum perempuan, kaum tani, kaum nelayan serta komponen masyarakat lainnya dalam mempercepat pembangunan kesejahteraan rakyat.
Malik menuturkan, pergerakan ekonomi Aceh masih bergantung pada sumber APBA semata, semestinya Aceh harus mengelola potensi pertanian, perikanan, peternakan dengan membangun infrastruktur yang mendukung peningkatan kualitas produksi guna memenuhi kebutuhan masyarakat Aceh.
“Sumber-sumber mata pencaharian masyarakat harus kita lindungi dan buka secara luas, agar perekonomian masyarakat Aceh dapat terjaga dan terlindungi,” kata mantan Perdana Menteri GAM itu.