Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Rektor UIN Ar Raniry Prof Mujiburrahman mengatakan dalam waktu dekat Fakultas Kedokteran UIN Ar-Raniry bakal dibuka untuk umum. Sehingga total aka nada 10 fakultas di kampus tersebut.
Ia menyebutkan pembukaan fakultas baru di UIN itu bagian dari jihad akademik dan pengembangan kampus. Apalagi saat ini di Aceh masih kekurangan dokter, sehingga hadirnya fakultas kedokteran diharap bisa menambah peredaran dokter di seluruh Aceh.
“Jihad akademik yang kita lakukan yaitu UIN Ar-Raniry sedang membuka fakultas kedokteran,” kata Prof Mujiburrahman kepada wartawan, Selasa, 29 Oktober 2024.
Alasan lainnya, kata Prof Mujiburrahman, kampus di Aceh hanya tiga yang memiliki fakultas kedokteran yaitu USK, Abulyatama dan Unimal. Sementara secara nasional dibutuhkan 6 fakultas kedokteran di Aceh. Kesempatan itulah yang ingin dimanfaatkan oleh UIN Ar-Raniry.
“Dalam konteks nasional, Aceh masih kurang tenaga kesehatan. Aceh kekurangan dokter di seluruh kabupaten kota. Aceh ini layak memiliki 6 fakultas kedokteran, sekarang baru ada 3 yaitu di Unimal, Syiah Kuala dan Abulyatama,” katanya.
Saat ini sarana dan prasarana fakultas hingga laboratorium sudah dimiliki dan sudah dikunjungi oleh tim verifikator dari Kementerian Kesehatan. Hanya saja tinggal izin dari Kemendikbud yang belum keluar.
Ia yakin dalam tahun ini izin tersebut akan segera diterima oleh UIN Ar-Raniry. “Tinggal izin dari Kemendikbud ini masih proses. Ke depan 10 ada fakultas,” ucapnya.
Fakultas kedokteran di UIN nantinya diklaim berbeda dengan yang ada di kampus lain. Prof Mujiburrahman menyebut, fakultas kedokteran di UIN berfokus pada masalah kesehatan di Aceh, misalnya stunting.
“Kedokteran kita nanti memiliki akar dan berbeda dengan fakultas kedokteran lain. Kedokteran di UIN berbasis islam. Tentu salah satu fokusnya mengenai persoalan di Aceh misalnya mengatasi persoalan stunting,” katanya.