Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Anggota Komisi Hukum DPR RI yang bermitra dengan Kepolisian RI, M Nasir Djamil menilai permintaan agar menjelang pilkada Aceh didatangkan tambahan pasukan adalah absurd alias tidak mendasar.
Pasalnya, personil kepolisian yang ada saat ini sudah cukup untuk mengawal dan memastikan pilkada berlangsung damai.
Permintaan penambahan pasukan untuk menjaga pilkada di Aceh bukan ide yang konstruktif. Justru ide itu seperti meremehkan keberadaan dan kekuatan polisi di Aceh.
“Saya pastikan pilkada Aceh akan berjalan damai karena hal itu sudah menjadi komitmen Kapolri saat rapat kerja dengan Komisi III DPR RI beberapa waktu lalu,” ujar Nasir dalam keterangannya, Selasa, 19 Noveber 2024.
Pernyataan Nasir Djamil itu disampaikan untuk menanggapi anggota DPR RI asal Aceh Saiful Bahri alias Tiyong yang menginginkan penambahan pasukan polisi untuk mengamankan pilkada di Aceh.
Menurut Nasir, semua pihak bertanggungjawab untuk memastikan pilkada berjalan tertib dan damai sesuai dengan harapan masyarakat. Penyelenggara pilkada yakni KIP Aceh bertanggungjawab penuh untuk menghadirkan pilkada yang aman dan menyenangkan.
Ide mendatangkan tambahan aparat polisi untuk mengawal pilkada di Aceh, menurutnya justru merugikan citra Aceh di mata masyarakat nasional. Aceh itu sudah aman. Orang di Pusat juga tahu bahwa Aceh itu sudah kondusif. Bahwa ada aksi intimidasi dan potensi keributan adalah hal yang biasa dalam sebuah pesta demokrasi.
“Tentu kita tidak benarkan tindakan anarkis. Polda Aceh beserta jajarannya hingga ke Polres sudah mengantisipasi tempat pemungutan suara yang rawan,” tambahnya.
Nasir Djamil yang sudah memasuki lima periode di Komisi III DPR RI itu mengajak semua pemangku kepentingan untuk menghindari narasi dan tindakan yang merugikan Aceh.
“Jangan panik dan tetap yakin bahwa polisi mampu menjaga kamtibmas yang kondusif menjelang dan sesudah Pilkada di Aceh,” pungkasnya.