Menteri PPPA Sebut Medsos Jadi Penyebab Darurat Kekerasan Anak

Ilustrasi, pelecehan seksual. (cnn)

(KANALACEH.COM) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menyebut, media sosial dan penggunaan gadget (gawai) yang tidak bijak jadi penyebab meningkatnya kasus kekerasan yang melibatkan anak-anak di Indonesia.

Situasi kekerasan terhadap anak dan perempuan bahkan disebut Arifatul telah mencapai tingkat darurat.

“Kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak kami lihat terjadi akibat pola asuh yang kurang tepat, serta pemakaian gadget dan media sosial yang tidak bijak. Sekarang sudah darurat kekerasan terhadap anak dan perempuan,” kata Arifatul, Selasa, 17 Desember 2024.

Dia menambahkan, salah satu tantangan terbesar saat ini adalah orang tua yang kesulitan membatasi penggunaan media sosial atau gadget pada anak-anaknya. Kondisi ini semakin memperburuk situasi karena anak menjadi kurang bersosialisasi dengan teman sebayanya maupun masyarakat sekitar.

Arifatul mengatakan, perlu ada pendekatan yang berfokus pada pengalihan perhatian anak-anak dari media sosial dan gawai menuju aktivitas yang lebih bermanfaat untuk mengatasi persoalan ini.

“Anak-anak harus punya aktivitas yang positif dan bermanfaat agar tidak hanya diam di kamar bermain gadget atau media sosial. Mereka perlu lebih aktif bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya,” tuturnya.

Seiring kemajuan teknologi, akses anak-anak terhadap gadget dan media sosial memang semakin mudah. Hal ini memungkinkan mereka terpapar konten-konten yang tidak sesuai untuk usia mereka, termasuk kekerasan, ujaran kebencian, atau perilaku berisiko lainnya.

Minimnya pengawasan dari orang tua dan kurangnya edukasi tentang penggunaan teknologi secara sehat semakin memperparah masalah ini.

Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di dunia maya juga dapat membuat anak-anak kehilangan kesempatan untuk belajar keterampilan sosial yang penting, seperti komunikasi langsung dan kerja sama tim. Hal ini bisa memicu emosi yang tidak terkendali, terutama ketika anak kesulitan mengelola konflik atau tekanan di dunia nyata.

Arini menyerukan agar orang tua lebih aktif dalam mengawasi anak-anak mereka, terutama terkait penggunaan media sosial dan gadget.

Selain itu, Arini juga mengusulkan kerja sama lintas sektor untuk menangani masalah ini. Pemerintah, sekolah, dan masyarakat perlu bersinergi dalam menyediakan sarana edukasi teknologi, seperti pelatihan penggunaan media sosial yang sehat bagi anak-anak dan orang tua.

“Memang diperlukan kerja sama lintas sektor, semua harus terlibat dalam menyelesaikan permasalahan ini,” kata dia. [cnn]

Related posts