BLANGPIDIE (KANALACEH.COM) – Para petani kelapa sawit di Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), semakin dibuat resah oleh maraknya aksi pencurian Tandan Buah Segar (TBS) di kebun mereka. Minggu (15-06-2025)
Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Abdya, Haji Muazam, SE,ST,MM di Blangpidie, Sabtu mengatakan bahwa fenomena ini kian mengkhawatirkan lantaran terjadi hampir setiap hari, terutama menjelang Magrib dan Subuh.
“Keluhan dari para petani semakin banyak terkait TBS yang hilang sebelum sempat dipanen. Kasus pencurian ini sudah sangat meresahkan mereka,” ungkap Muzam
Para petani lanjut Muzam sering mengeluhkan TBS mereka hilang hampir setiap hari. Informasi yang dierima dari petani, pencurian ini dilakukan secara terorganisir dan pelakunya sulit terdeteksi.
Berdasarkan laporan dari petani, kejadian ini paling sering terjadi di Desa Lhok Gayo dan sekitarnya. Untuk mengatasi masalah ini, saya sudah pernah berkoordinasi dengan kepala desa setempat guna mencari solusi terbaik,.
“Kami sudah berdiskusi dengan kepala desa Lhok Gayo dan mengajak untuk memperketat pengawasan. Jika perlu, kita harus segera mengambil langkah bersama dengan aparat untuk menindak tegas para pencuri,” tegasnya.
Selain di Babahrot, aksi pencurian serupa juga terjadi di kawasan Surin, Kecamatan Kuala Batee. Tak hanya TBS sawit, kasus kehilangan berondolan sawit, buah pisang, hingga buah jengkol juga banyak dilaporkan oleh masyarakat petani.
Selain itu, Muazam juga menyoroti semakin banyaknya orang tak dikenal yang masuk ke kebun warga untuk mengumpulkan berondolan sawit jatuh.
“Banyak orang yang tidak memiliki sawit berada di kebun orang untuk memilih berondolan. Petani tidak tahu siapa dan dari mana mereka berasal,” katanya.
Para petani berharap adanya langkah nyata dari pihak berwenang untuk mengatasi pencurian ini, mulai dari peningkatan patroli hingga pengawasan ketat.
Mereka juga mengajak masyarakat agar turut serta dalam menjaga keamanan kebun dengan melaporkan aktivitas mencurigakan yang mereka temui.
Situasi ini menjadi perhatian serius bagi petani, yang berharap hasil kerja keras mereka bisa dinikmati tanpa ancaman kehilangan akibat aksi pencurian yang semakin merajalela. (*)