Aceh Diberitakan Dalam Al-Jawa’ib Tahun 1872 M

(kiri) Sampul jilid 5 dari Kanzul Ragha'ib fi Muntakhabatil Jawa'ib yang memuat tentang Aceh. Diterbitkan di Istambul, 1294 H/1877 M. (kanan) Halaman depan surat kabar mingguan Al-Jawa'ib terbitan Istanbul (1868).

Pengabaran Al-Jawa’ib mengenai perkembangan aktual di Aceh sesuai isi surat-surat yang termaktub pada 1287 H (1872 M), yang dikirimkan para pemimpin Aceh kepada Sultan ‘Utsmaniyyah di Istanbul. Begitu pula tentang permulaan dan perkembangan hubungan Aceh dengan Negara Utsmaniyyah.

AHMAD Faris Shidyaq seorang sastrawan dan jurnalis Arab yang terlahir dalam keluarga Maronite di awal abad ke-19 M. Setelah berpindah-pindah dari satu sekte ke lainnya dalam Agama Nasrani akhirnya ia memilih tenang di dalam Islam.

Pada Juli 1860, ia menerbitkan surat kabar mingguan berbahasa Arab, Al-Jawa’ib, di Istanbul. Al-Jawa’ib yang dicetak pertama sekali pada Percetakan Kesultanan (Al-Mathba’ah As-Sulthaniyyah) kemudian menjadi surat kabar paling populer dan berpengaruh di Dunia Islam pada waktu itu.

Menurut penulis Tarikh Ash-Shihafah Al-‘Arabiyyah (1913:61), Al-Jawa’ib menyebar luas ke bagian timur dan barat Dunia, dan menjadi surat kabar paling kesohor semenjak kemunculan persuratkabaran Arab sampai dengan dewasa itu. Surat kabar ini dibaca oleh para sultan, raja, amir dan ulama di Turki, Mesir, Maroko, Aljazair, Tunis, Zanjibar, Jawa (negeri-negeri Jawi), India dan lainnya. Sultan ‘Abdul ‘Aziz dari Dinasti ‘Utmaniyyah sengaja mendukung Al-Jawa’ib untuk menyebarluaskan pemikiran Khilafah An-Nabawiyyah di kalangan umat Islam yang berada di luar batas negara Utsmaniyyah.

Selain surat kabar, percetakan Al-Jawa’ib yang didirikan Shidyaq setelah sepuluh tahun Al-Jawaib terbit juga merupakan percetakan paling terkemuka di Istanbul.

Shidyaq meninggal dunia di Istanbul dalam musim panas 1887 dan jasadnya diistirahatkan di Libanon sebagaimana wasiatnya.

Tulisan-tulisan Shidyaq dalam Al-Jawa’ib dikumpulkan dalam buku berjudul Kanzul Ragha’ib fi Muntakhabatil Jawa’ib (perbendaharaan hal-hal yang disukai yang berisi tulisan-tulisan pilihan dari Al-Jawa’ib), dan terbit pada 1294 H (1877 M).

Baca Selengkapnya…

 

Related posts