Staf Ahli Kasad Pertanyakan Kondisi Aceh Pasca MoU Helsinki Ke DPRA

Kedatangan Staf Ahli Kasad ke DPR Aceh, Foto: ajnn.net

Banda Aceh, (KANALACEH.com) – Staf ahli Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Rabu (21/10) melakukan pertemuan dengan DPR Aceh untuk membahas sejumlah isu yang berkaitan dengan keamanan dan pembangunan Aceh pasca penandatanganan MoU Helsinki tahun 2005 silam.

Rombongan Kelompok kerja (Pokja) Pengkajian Aceh dari Staf Ahli Kasad dipimpin oleh Brigjen TNI Made Wijana, didampingi Kolonel Rokhadi, Kolonel Heru dan Kolonel Winarta. Turut hadir Kasdam Iskandar Muda Brigjen TNI Rudi Polandi. Sementara dari DPR Aeh hadir wakil ketua DPR Aceh Teuku Irwan Johan, didampingi anggota DPR Aceh Bardan Sahidi, Alaidin dan HT Ibrahim.

Teuku Irwan mengatakan, kedatangan staf ahli Kasat ke DPR Aceh untuk menggali berbagai informasi tentang situasi dan kondisi Aceh pasca MoU Helsinki.

“Mereka ingin mengetahui kondisi pembangunan Aceh, situasi politik jelang Pilkada, prioritas pembangunan Aceh, pembangunan gampong pasca kucuran dana gampong, menyikapi isu sara di Aceh, dan sikap DPR Aceh terkait wacana bela Negara yang akan dikemas pemerintah pusat,”ungkap Teuku Irwan, kemarin.

Bahkan, tambah Teuku Irwan mereka juga mempertanyakan bendera dan lambang serta qanun jinayat kepada DPR Aceh, karena kedatangan mereka untuk mencari informasi akurat tentang kondisi Aceh.

Terkait dengan keamanan Aceh sendiri, Irwan mengatakan, pihaknya mendapatkan penjelasan dari Tim Pokja bahwasanya saat ini kondisi sudah jauh lebih aman namun belum begitu nyaman.

Sementara itu terkait dengan persoalan bendera diakui Irwan, pemerintah sudah tidak mempermasalahkan adanya bendera di Aceh namun bentunya saja yang harus sedikit diubah agar tidak menyerupai bendera separatis.

Teuku Irwan berharap agar persoalan bendera Aceh bisa segera diambil jalan tengah yang dapat diterima oleh kedua belah pihak, baik pemerintah pusat dan juga seluruh masyarakat Aceh, karena bendera tersebut akan menjadi milik seluruh masyarakat Aceh, bukan untuk kelompok tertentu saja.

“Ketidaknyaman mungkin masih ada ketakutan, tekanan-tekanan. Namun dibandingkan dulu sekarang sudah lebih aman,”jelasnya.(T.Irawan)

Related posts