Daya Ekspor Aceh Turun Drastis

Daya Ekspor Aceh Turun Drastis
Ilustrasi

BANDA ACEH – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Hermanto menyebutkan, nilai ekspor Aceh pada September 2015 yaitu sebesar 1.506.916 USD atau mengalami penurunan sebesar 95,12 persen bila dibandingkan dengan bulan Agustus 2015. Penurunan terjadi lantaran Aceh tidak lagi mengekspor komoditi minyak dan gas (migas) pada September 2015.

Pencapaian nilai ekspor Januari-September 2015, kata dia, juga menunjukan penurunan sebesar 82,93 persen dibandingkan periode sama tahun 2014 lalu.

“Turunnya ekspor Aceh pada bulan September 2015 dikarenakan tidak ada komoditi migas yang di ekspor melalui pelabuhan di provinsi Aceh,”ujar Hermanto, Senin (9/11) di Banda Aceh.

Sementara komoditi non migas pada September 2015 mengalami penurunan sebesar 58,10 persen bila dibandingkan bulan Agustus 2015 dengan total nilai ekspor sebesar 1.506.916 USD.

“Kelompok komoditi non migas terbesar yang di ekspor pada bulan September 2015 ditujuhkan ke Negara Vietnam berupa Anhydrous ammonia sebesar 1.305.93 USD,”katanya.

Sementara nilai impor Aceh pada September 2015 tercatat sebesar 7.355.343 USD atau mengalami peningkatan sebesar 20,37 persen bila dibandingkan bulan Agustus 2015. Sedangkan pencapaian nilai impor Januari-September 2015 juga menunjukan peningkatan sebesar 254,98 persen bila dibandingkan periode sama tahun 2014 lalu.

“Komoditi migas yang di impor pada Agustus 2015 berupa Petroleum Bitumen sebesar 578.495 USD, dan komoditi non migas sebesar 6.776.848 USD,”ujarnya

Ia menyatakan, selama bulan September 2015 komoditi yang di imporberupa mesin/peralatan listrik sebesar 4.864.641 USD, dan mesin/pesawat mekanik sebesar 1.308.123 USD.

Untuk impor non migas terbesar berasal dari Negara Bulgaria sebesar 4.318.995 USD dan Itali sebesar 1.254.344 USD, sedangkan periode Januari-September 2015 peran Negara Finlandia terhadap total impor non migas sebesar 80,82 persen.

Menurut neraca perdagangan Aceh pada September 2015 mengalami defisit sebesar 5.848.427 USD atau mengalami penurunan sebesar 123,59 persen bila dibandingkan bulan sebelumnya.[Teuku Irawan]

Related posts