Peradi Angkat 14 Advokat Baru di Wilayah Pengadilan Tinggi Banda Aceh

Foto bersama usai acara pengangkatan advokat di bawah payung Peradi Banda Aceh. Foto: AL

BANDA ACEH – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Persatuan Advokat Indonesia (Peradi) Banda Aceh, mengangkat empat belas advokat baru yang akan melayani para pencari keadilan di wilayah kerja Pengadilan Tinggi Banda Aceh.

Prosesi pengangkatan advokat tersebut digelar di Hotel Grand Naggroe, Rabu malam (18/11/2015). Pengangkatan advokat dilakukan langsung oleh Wakil Ketua Umum DPN Peradi, H Sutrisno.

“Anda-anda akan disumpah untuk melaksanakan tugas melayani pencari keadilan oleh Ketua PTN Banda Aceh. Hendaknya anda tetap berada dalam koridor organisasi, serta menjaga kode etik,” kata H Sutrisno, usai prosesi pengangkatan para advokat.

Menurutnya, dunia advokat sangat rentan dengan berbagai persoalan hukum. Jika para advokat salah melangkah, kata dia, maka tak tertutup kemungkinan jerat maut persoalan hukum juga dapat menimpa diri sendiri.

“Jadilah advokat yang memilki integritas, yang menjunjung nilai keadilan dan terbebas dari praktik yang merugikan,” katanya.

Dikatakan Sutrisno, empat belas advokat baru di wilayah Pengadilan Tinggi Banda Aceh ini, telah mengikuti jenjang profesi sebagaian ketentuan Peradi. Mereka telah mengikuti ujian, serta melakukan magang selama dua tahun sebelum resmi dinyatakan menjadi advokat.

“Mereka lulus tanpa ada intervensi atau pemberian apapun. Semua telah melewati tahapan-tahapn atau jenjang profesi sebagaiman ketentuannya,” jelasnya.

Penyerahan katu tanda anggota Peradi kepada Ketua DPC Peradi Banda Aceh. Foto: AL
Penyerahan katu tanda anggota Peradi kepada Ketua DPC Peradi Banda Aceh. Foto: AL

Sementara itu, Ketua DPC Peradi Banda Aceh, Zulfikar Sawang mengucapkan selamat kepada para advokat yang baru saja diangkat. Dirinya berpesan agar para advokat tidak terjebak dalam dinamika politik dan emosional yang akhir-akhir ini cenderung tidak stabil. Sehingga mengakibatkan tatanan konstitusi terkadang terkesampingkan.

“Oleh karena itu, menghadapi situasi yang kurang stabil seperti sekarang, haruslah dengan ketenangan dan kesabaran. Yakinlah bahwa apaila cincin emas yang dibenamkan ke dalam lumpur, tetap menjadi logam mulia yang tak bisa dikalahkan, sekalipun oleh imitasi di tangan raja,” katanya.[AL]

Related posts