Banda Aceh Jadi Tuan Rumah City Sanitation Summit 2016

Walikota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal, pada forum City Sanitation Summit (CSS) XV 2015. Foto: Dok Humas Pemko Banda Aceh

BANDA ACEH – Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal mengatakan, Kota Banda Aceh terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaran City Sanitation Summit XVI pada tahun 2016 mendatang.

Hal itu dikatakan Wali Kota Illiza saat mengikuti Rakernas AKKOPSI VII 2015 bersama dengan 443 perwakilan kabupaten/kota lainnya se-Indonesia di Hotel Grand Inna Muara, Padang, Sumatera Barat, Kamis (19/11/2015).

“Saya sangat bersyukur dan terima kasih kepada seluruh peserta Rakenas AKKOPSI yang telah mempercayai Banda Aceh sebagai tuan rumah CSS XVI 2016,” ujar Wali Kota Illiza yang juga sebagai Ketua Bidang Advokasi dan Komunikasi AKKOPSI.

Dalam forum bertajuk “Tantangan dan Peluang Pencapaian Universal Access Bagi Indonesia 2020” dalam rangkaian City Sanitation Summit (CSS) XV 2015, Illiza menjelaskan, sejalan dengan RPJMN 2015-2019, telah diluncurkan kembali program nasional Percepatan Pembangunan Sanitasi Tahap Kedua (PPSP-II) untuk kurun waktu 2015-2019 oleh delapan kementerian dengan koordinasi Kementerian Bappenas.

“Program ini adalah sebagai tahapan implementasi PPSP-I, dalam mengusung target 100 persen akses bagi air minum dan sanitasi yang layak bagi Indonesia di akhir 2019 nanti,” kata Illiza.

Apalagi, tambah Illiza, percepatan pembangunan sanitasi di Indonesia menjadi sesuatu yang mendesak untuk segera dibenahi.

“Bukan hanya dengan meningkatkan jumlah dan mutu sarananya, tapi juga dengan memperbaiki perilaku masyarakatnya,” katanya.

Dikatakan, dengan ketersediaan akses terhadap fasilitas sanitasi dasar, pencemaran lingkungan dapat berkurang sehingga suatu daerah akan memiliki lingkungan fisik yang lebih bersih.

“Hal tersebut pada akhirnya akan membuat masyarakat lebih sehat dan penyakit akibat buruknya sanitasi dapat dihindari,” ujarnya.

Untuk itu, Illiza mengharapkan kepada semua anggota AKKOPSI agar lebih fokus mengawal tahapan pencapaian PPSP-2 dan memastikan implementasinya, baik teknis maupun non-teknis dapat berjalan dengan secara optimal di daerah masing-masing.

“Mari kita raih peluang untuk penyediaan layanan dasar bagi masyarakat kita, khsusnya sektor sanitasi. Bagaimanapun, kemajuan dan tingkat beradabnya suatu kota atau wilayah kita, dapat diukur dari bagaimana kita mampu mengelola lingkungan, serta limbah dan sampah mereka sendiri,” tutur Illiza.[]

Related posts