Harga Beras di Aceh Naik Tajam

Banda Aceh (KANAL ACEH.COM) – Dalam beberapa minggu terakhir ini, harga beras di kota Banda Aceh dan Aceh Besar mengalami kenaikan. Kenaikan harga beras di tingkat Konsumen mulai Rp.6.000 hingga Rp.10.000 per saknya.

Untuk menekan naiknya harga beras di pasaran, Perum Bulog Drive Aceh, Rabu (16/12) pagi mengelar Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di kota Banda Aceh dan Aceh Besar. “Kita mengelar operasi pasar CBP ini untuk menekan lonjakan harga beras di pasaran,”ujar Kepala Perum Bulog Divre Aceh, Achmad Ma’mun melalui Humas Bulog Yurlina di Banda Aceh, kemarin.

Dikatakan, bedasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras di tingkat Konsumen sudah bergerak naik sejak Minggu awal Desember 2015.  “Namun, kenaikannya tidak terlalu tinggi, tapi ada kemungkinan harga beras terus melonjak di akhir tahun,”kata Yuslina, kepada wartawan disela-sela operasi pasar CBP di Kampong Baru, Banda Aceh.

Untuk itu, kata Yuslina, salah satu upaya mengantisipasi terjadinya gejolak harga beras yang diperkirakan akan meningkat di akhir tahun, maka Bulog Aceh bersama Bulog Kabupaten dan Kota melakukan operasi pasar.  “Operasi ini digelar serentak di seluruh daerah di provinsi Aceh,”pungkasnya.

Ia menyatakan, beras yang dijual di operasi pasar tersebut merupakan beras kualitas baik, dengan harga enceran tertinggi Rp.8.400/kgnya, sedangkan sak 15 kilo dijual dengan harga Rp.126.000.

Yuslina menyebutkan, sebanyak 20 ton beras disalurkan untuk 20 titik operasi pasar BCP di Banda Aceh dan Aceh Besar, setiap titik disalurkan 1 ton beras. “Jika beras yang disalurkan habis maka pihak Bulog akan kembali menyalurkannya, karena Bulog tidak membatasi jumlah
beras yang akan disalurkan, jika harga beras belum stabil maka Bulog akan terus menyalurkan beras tersebut,”terangnya.

Selain itu, tambah Yuslina, untuk stok beras di gudang Bulog Aceh saat ada 16.624 ton. dan itu masih cukup untuk 3 bulan kedepan nantinya,”sebutnya.

Sementara itu, Direktur Utama Meutuah Baro, Darmawan yang juga ikut dalam operasi pasar CBP itu mengatakan, lonjakan harga ini dipicu setiap akhir tahun karena belum masuknya musim panen dan terjadi banjir di sebagian wilayah di Aceh.

“Hujan tinggi, terjadi banjir sehingga stok gabah kurang. Sehingga mengalami lonjakan harga. Meskipun demikian secara umum harga beras stabil dengan harga sedikit tinggi,”ujar Darmawan sebagai pengusaha kilang padi tersebut.

Menurut dia, dengan kehadiran Bulog melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga merupakan langkah tepat dilakukan. Sehingga harga jual beras di pasar tidak bergejolak.

“Operasi pasar yang dilakukan oleh Bulog sangat membantu
pengusaha dan masyarakat yang membeli beras,”ungkap Darmawan, kepada wartawan, kemarin.

“Kenaikan harga beras ini sudah terjadi dalam sebulan ini, dan kenaikan pun relatif tinggi,”ujar Abdul Wahab (35), seorang pedagang beras di pasar Gampong Baro, Banda Aceh, kemarin.

Dikatakan, kenaikan harga beras ini bervariasi tergantung kualitasnya, kalau beras biasanya dari Rp.4.000 hingga 6.000/saknya, sedangkan beras kualitas bagus naiknya mencapai Rp.10.000/saknya.

Ia merincikan, sejumlah beras lokal yang mengalami kenaikan diantaranya beras Tangse dari Rp.140.000 naik menjadi Rp.148.000/saknya, beras Dua Jari dari Rp.140.000 naik menjadi Rp.144.000/saknya, beras Segar Wangi dari Rp.135.000 naik menjadi Rp.142.000/saknya, sedangkan beras kualitas bagus yaitu Yusima dari Rp.150.000 naik menjadi Rp.160.000/saknya.

Menurut dia, penyebab terjadi kenaikan harga beras lokal ini dikarenakan stok beras lokal mulai menipis dan masih masa tanam sehingga harga beras naik. Namun, kata Abdul Wahab, kenaikan harga beras ini tidakmempengaruhi daya beli masyarakat, tingkat daya beli masyarakat masih tetap seperti hari biasanya.[T Irawan]

Related posts