Gubernur Aceh: Bangkitlah, Singkirkan Luka Lama

Gubernur Aceh: Bangkitlah, Singkirkan Luka Lama
Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah saat menyerahkan santunan kepada anak yatim di Masjid Rahmatullah, Aceh Besar, 26 Desember 2015

“Peringatan dan renungan 11 tahun tragedi Tsunami Aceh bukanlah untuk membuka kembali kesedihan dan luka lama, melainkan untuk membangkitkan semangat  guna menjadikan bencana itu sebagai momentum meningkatkan keimanan Kepada Allah SWT,”

Rangkaian kalimat tersebut diungkapkan Gubernur Aceh dr H Zaini Abdullah, pada puncak peringatan 11 tahun tsunami Aceh, di halaman Mesjid Rahmatullah Lampu’uk, Lhoknga, Aceh Besar, Sabtu (26/12) siang.

Dunia mengakui kalau gempa bumi dan tsunami yang melanda Aceh 11 tahun silam merupakan tragedi paling memilukan dalam sejarah peradaban manusia. Bencana itu, sebut Gubernur, tidak hanya memporak porandakan Aceh, tapi juga berdampak hingga ke negara lain, seperti India, Sri Langka bahkan sebagian pantai timur Afrika. Korban yang syahid mencapai lebih dari 200 ribu jiwa.

“Ada hikmah yang besar dan kita harus mampu memetik pelajaran dari peristiwa itu sebagai landasan bagi kita untuk membangun peradaban yang lebih baik ke depan,”kata Zaini Abdullah.

Salah satu pelajaran yang dapat dipetik, sebut Gubernur, adalah perlunya mendorong agar masyarakat Aceh peduli dengan pengetahuan di bidang kebencanaan. “Perlu kita sadari, bahwa selain tsunami 11 tahun silam itu, berbagai bencana lain juga pernah terjadi di daerah kita ini, seperti air bah dan tanah longsor di Aceh Tenggara dan Tangse, banjir besar di Aceh Tamiang, longsor di Gayo Lues, dan gempa cukup besar di wilayah Aceh bagian tengah. Beberapa dari bencana itu terjadi akibat kerusakan alam yang merupakan ulah tangan-tangan manusia,”terang Abu Doto, sapaan akrab Gubernur Aceh.

Dalam kesempatan itu, Gubenrur juga mengajak masyarakat agar hendaknya dapat menahan diri dari segala perbuatan merusak alam dan lingkungannya. “Jadikan momentum peringatan tsunami ini untuk melahirkan perilaku yang positif, sekaligus menciptakan berbagai perubahan dalam diri kita agar lebih kreatif dalam membangun Aceh yang lebih baik di masa depan, salah satunya melalui peningkatan pengetahuan di bidang kebencanaan,” ujar Zaini Abdullah.

Kepada Dinas Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi menambahkan, peringatan tsunami merupakan momentum bagi masyarakat Aceh untuk merenungi peristiwa memilukan 11 tahun silam. “Ini momen untuk mengingat kembali bencana tsunami yang memilukan dan terjejak dalam kesadaran generasi penerus.

Mereka bisa memetik hikmah sebagai bekal pengetahuan tentang kebencanaan di masa yang akan datang” kata Fahlevi

Puncak peringatan 11 tahun tsunam Aceh dipusatkan di Mesjid Rahmatullah Lampu’uk, Aceh Besar, Sabtu 26 Desember 2015. Dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, anggota DPR Aceh, TNI, POLRI, pejabat di jajaran Pemerintah Aceh, pejabat lingkup kota Banda Aceh dan Aceh Besar, serta ribuan masyarakat dari berbagai pelosok negeri [taufik]

Related posts