Warga Gelar Doa di Kuburan Massal Korban Tsunami

Warga berziarah dan berdoa di kuburan massal tsunami (viva.co.id)
Warga berziarah dan berdoa di kuburan massal tsunami (viva.co.id)

Banda Aceh (Kanal Aceh) – Mengenang 11 tahun bencana tsunami Aceh, ribuan warga Aceh menggelar doa bersama di sejumlah lokasi. Suasana haru mewarnai pembacaan doa dan zikir bersama Sabtu (26/12).

Seperti terlihat di kuburan massal di Desa Ule Lheue Banda Aceh, ribuan warga berzikir dan berdoa untuk mengenang para korban dalam peristiwa tersebut.

Sejak pagi, lantunan surat yasin bergema di kawasan kuburan masal ini. Warga silih berganti berdatangan untuk memanjatkan doa bagi kerabat mereka yang menjadi korban. Rasa haru tak dapat dibendung para peziarah.


Baca juga:

Kisah Haru Wanita yang Selamat dari Tsunami

Masjid Rahmatullah Lampuuk Pusat Peringatan 11 tahun Tsunami


Meski telah berlalu 11 tahun, tapi rasa kehilangan tidak bisa hilang tidak dapat dihilangkan oleh warga. Selain warga Banda Aceh, peziarah juga berasal dari sejumlah kabupaten di daerah Aceh.

Salah warga yang datang adalah Yosi. Dia kehilangan ibu dan kakaknya saat tsunami menerjang. Meski telah 11 tahun berlalu, tapi Yosi masih menyimpan ingatan bagaimana dirinya terpisah dari ibu dan kakaknya.

“Banyak dari kita tidak mengetahui dimana jasad keluarga dikuburkan. Karena itu, kuburan massal menjadi lokasi pilihan untuk memanjatkan doa,” katanya.

Peringatan 11 tahun stunami Aceh dipusatkan di Masjid Lampuuk, Lhonga, Aceh Besar. Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, turut hadir. Sebelumnya, gubernur melakukan tabur bunga di kuburan massal di Ule Lheue. Peringatan 11 tahun tsunami Aceh turut dihadiri Walikota Bogor, Bima Arya, dan Walikota Bandung, Ridwan Kamil.

“Bencana tsunami harus selalu menjadi ajang untuk mendekatkan diri kepada Tuhan,” kata Zaini. (suaramerdeka)

Related posts