Wakil Ketua DPR Aceh Harapkan Pemerintah Simeulue Terbuka Soal Transmigrasi

Foto: Wakil Ketua DPRA Irwan Djohan Memberi penjelasan di depan para pendemo
Foto: Wakil Ketua DPRA Irwan Djohan Memberi penjelasan di depan para pendemo

Banda Aceh (KANAL ACEH) – Menindaklanjuti aksi ratusan mahasiswa dan pemuda Simeulue yang berdemo ke gedung DPR Aceh, Selasa lalu (22/12/2015) untuk maksud menolak program transmigrasi dari pulau Jawa ke Kabupaten Simeulue, Wakil Ketua DPR Aceh, Teuku Irwan Djohan ST mendesak pemerintah kabupaten Simeulue dan DPRK Simeulue untuk menjelaskan secara terbuka kepada masyarakat soal alasan apa pemerintah Simeulue menerima program transmigrasi tersebut.

“Keterbukaan pemerintah Simeulue sangat penting agar masyarakat mengetahui apa alasan dan tujuan dari program transmigrasi itu, apakah akan berdampak positif pada masyarakat Simeulue atau sebaliknya”, ujar Irwan Djohan di gedung DPR Aceh, Banda Aceh, Sabtu, 26 Desember 2015.

Menurut Irwan, seandainya masyarakat belum paham dan saat ini masyarakat menolak program transmigrasi itu, maka dikhawatirkan situasi di Simeulue akan semakin tak kondusif dan akan terus terjadi penolakan dari masyarakat sehingga program tersebut dapat terganggu.

' Irwan Demo Simeulue

“Bupati dan DPRK Simeulue harus secepatnya menjelaskan secara terbuka kepada masyarakat apa alasannya menerima program transmigrasi itu. Apakah alasan itu terkait strategi pembangunan kabupaten Simeulue ke depan, baik itu di sektor ekonomi, pertanian, atau lainnya yang dapat memberi dampak positif bagi kemajuan kabupaten Simeulue. Ataukah ada alasan politis terkait rencana pemekaran kabupaten Simeulue”, kata Irwan Djohan.


baca juga:


Disebutkannya, kalau tujuannya untuk mewujudkan pemekaran kabupaten Simeulue, dan pemerintah Simeulue menerima transmigrasi dari Jawa untuk menambah jumlah penduduk guna memenuhi persyaratan agar Simeulue dapat dimekarkan menjadi dua kabupaten, mohon hal itu dapat diberikan penjelasan secara terbuka kepada masyarakat supaya publik dapat paham akan tujuannya.

“Jika pemerintah Simeulue tidak terbuka, dapat menimbulkan presepsi atau praduga negatif dari masyarakat. Sebab saat mahasiswa berdemo ke DPR Aceh, mereka menyatakan tidak setuju adanya transmigrasi, tetapi mereka semua setuju jika Simeulue dimekarkan”, ujar Irwan. []

Related posts