Din Minimi Bantah Eksekusi TNI

Din Minimi Bantah Eksekusi TNI
Kepala BIN Sutiyoso bersama Din Minimi dan kelompoknya. Foto detikcom

Idi (KANALACEH) – Sertu Indra dan Serda Henri dikabarkan hilang ketika berpatroli di Langsa, Aceh Timur pada Juni 2015. Beberapa hari kemudian dua prajurit TNI AD ini ditemukan tewas dengan luka tembak di sekujur badan.

Tuduhan langsung ditujukan kepada kelompok bersenjata pimpinan Nurdin bin Ismail alis Din Minimi. Operasi pengejaran kepada mantan anggota GAM itu pun digelar besar-besar oleh aparat keamanan.

Pagi ini, Selasa (29/12/2015), Din Minimi memutuskan menyerahkan diri dan kelompoknya.

Kepada Kepala BIN Sutiyoso, dia membantah menculik dan membunuh dua prajurit TNI AD yang dituduhkan selama ini.

“Mereka merasa tidak pernah melakukan apa-apa, yang pernah berhadapan dengan TNI dan Polri adalah kelompok lain,” ujar Sutiyoso melalui telepon, Selasa (29/12/2015).

Menurutnya kelompok bersenjata di Aceh bukan hanya yang dipimpian Din Minimi. Masuk akal bila memang pelakunya adalah kelompok bersenjata lain mantan GAM yang belum menyerahkan diri. “Karena ada tiga orang anggotanya yang memisahkan diri,” sambung Sutiyoso masih mengutip pengakuan Din Minimi.


baca juga:


Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berada di Aceh sejak Senin (28/12/2015) malam. Kepastian penyerahan diri Din Minimi sampaikan kepadanya melalui pembicaraan telepon pagi ini.

Sebanyak 15 pucuk senapan mesin dan sekarung peluru diserahkan Din Minimi kepada Sutiyoso. Ketika mengawal Din Minimi dan belasan anggotanya meninggalkan kampung tempat persembunyian, Sutiyoso mendapatkan kesan yang lain.

“Warga mengelu-elukannya. Dia bukan separatis, bukan perampok yang menyusahkan rakyat. Tapi kecewa kepada elit GAM yang berkuasa di Aceh,” papar Sutiyoso (metrotvnews.com)

Related posts