Ulama Mesir: Pelajari Ilmu di Barat dengan Menjaga Nilai Islam

IMG_20160106_225607_edit
Ulama Mesir, Syeikh Abu Muaz Muhammed Abdul Hay al-Uwenah (Ist)

Banda Aceh (Kanal Aceh) – ulama dan staf pengajar dari Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, Syeikh Abu Muaz Muhammed Abdul Hay al-Uwenah mengatakan tidak semestinya seorang muslim belajar ilmu agama Islam pada non muslim. Abu Muaz mengusulkan agar pelajar Aceh sebaiknya belajar Islam di negeri-negeri Islam.

Hal itu disampaikan Abu Muaz saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Kupi Luwak, Jeulingke Banda Aceh, Rabu (6/1) malam.

Menurutnya, seorang muslim hendaknya tidak mempelajari ilmu-ilmu Islam seperti ilmu-ilmu syariah dan lain-lain kepada non muslim, karena Islam adalah agama yang berkaitan erat dengan akidah.

“Yahudi dan nasrani ingin agar kaum muslimin mengikuti jalan hidup mereka. Maka Islam apa yang akan kita pelajari dari mereka yang menginginkan agar kita mengikuti jalan hidup mereka,” ujar Abu Muaz.


Baca juga:

Nanti Malam, Imam Masjid Sydney Isi Pengajian KWPSI

Tgk. Rusli Daud: Berhenti Menyalahkan Sesama Muslim Jika Ingin Aceh Maju


Ia mengusulkan sebaiknya belajar Islam di negeri Islam karena itu akan memperkuat penegakan syariat Islam di Aceh. Sebaliknya, belajar Islam di barat memiliki peluang untuk memperlemah penegakan Islam di Aceh.

“Karena mereka-mereka yang belajar di sana dan tidak memiliki nilai-nilai keislaman yang kuat, dikhawatirkan akan membawa pemikiran-pemikiran yang menentang penegakan syariat Islam, yang pada akhirnya akan memperlemah penegakan syariat Islam di Aceh,” jelasnya.

Namun menurut Abu Muaz yang didampingi penerjemah Ustaz Muakhir Zakaria, tidak mempermasalahkan belajar di negara barat jika tidak ada ilmu tersebut di dunia Islam, dengan syarat menjaga nilai-nilai Islam.

“Boleh saja belajar di negara-negara barat dengan beberapa syarat, misalnya Ilmu yang dipelajari adalah ilmu-ilmu yang bukan ilmu keislaman, seperti kedokteran, sains, teknologi, dan lainnya, karena ilmu-ilmu tersebut pada prinsipnya adalah ilmu-ilmu Islam yang dikembangkan oleh mereka,“ kata ulama Ahlussunnah wal Jamaah Mesir itu.

Pengajian tersebut turut dihadiri Kepala Biro Humas Setda Aceh, anggota DPRA, wartawan KWPSI, santri, ormas, dan beberapa mahasiswa. []

Related posts