Sejumlah Sekolah di Pidie Terendam Banjir Bandang

Sejumlah Sekolah di Pidie Terendam Banjir Bandang
Sekolah yang terendam banjir di Pidie (Wol)

Sigli (KANALACEH.COM) – Sejumlah sekolah tingkat dasar, menengah dan atas di Kabupaten Pidie, Aceh, terendam banjir bandang setinggi dua meter yang datang di saat warga sedang terlelap tidur, Rabu (27/1) dini hari.

Salah satu Sekolah Dasar (SD) yang porak-poranda adalah SD Negeri yang terletak di Desa Ulee Tutue, Kecamatan Padang Tijie, Pidie, atau tepatnya di pinggir jalan lintas Banda Aceh-Medan.

Pantauan Waspada Online di lapangan, banjir menyebabkan pagar depan dan belakang di sekolah itu roboh. Seluruh mobiler yang biasanya digunakan oleh dewan guru dan siswa juga rusak porak-poranda akibat diterjang banjir bandang.

“Banjirnya datang tiba-tiba dengan sangat deras. Hari ini sekolah terpaksa diliburkan karena semua kelas di sekolah kita ini dipenuhi lumpur tebal, meja belajar dan kursi serta lemari juga rusak, berserakan di dalam kelas,” kata Kepala Sekolah SD Ulee Tutue, Ibrahim Achmad, Kamis (28/1).


Baca juga:

Gubernur Tinjau Lokasi Banjir di Aceh Besar dan Pidie

Banjir Aceh dipertimbangkan sebagai bencana provinsi


Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Saed Rasul mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan secara detail banyaknya bangunan yang rusak akibat diterjang banjir.

“Saat ini petugas sedang melakukan pendataan di lapangan, pastinya ada beberapa rumah yang rusak atau roboh akibat diterjang banjir ini. Namun belum tau pasti detailnya, jadi ya kita tunggu saja datanya,” ujar Saed.

Gubernur Aceh, Zaini Abdullah terkait banjir tersebut langsung pertimbangkan darurat provinsi. Hal itu mengingat banyaknya daerah yang terkena dampak banjir di beberapa kabupaten di Aceh.

Gubernur mengaku masih mempertimbangkan untuk menaikkan status darurat provinsi bagi proses penanganan musibah tersebut. Pada prinsipnya kewenangan penanganan darurat yang pertama itu ada di masing-masing kabupaten dan kota.

“Namun jika proses penanganan di tingkat kabupaten tidak dapat berjalan dan daerah yang terkena dampak banjir semakin meluas, kita akan mempertimbangkan status darurat provinsi,” ujar Zaini. [Wol]

Related posts