Prodi Sosiologi Agama UIN Ar-Raniry Gelar Diskusi tentang Radikalisme

Prodi Sosiologi Agama UIN Ar-Raniry Gelar Diskusi tentang Radikalisme
Ilustrasi (Okezone)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan Aceh Development Watch (ADW) akan melaksanakan diskusi dengan tema Meninjau Kembali Konsep Deradikalisasi dalam Penanganan Terorisme di Indonesia.Diskusi tersebut akan dilaksanakan di Aula Fakultas Ushuluddin UIN Ar-Raniry, Jumat (29/1) pukul 09.00 WIB hingga selesai.

Diskusi ini rencananya akan menghadirkan tiga narasumber, yaitu Guru Besar Studi Agama UIN Ar-Raniry, Prof. Yusni Sabi yang akan menjelaskan konsep deradikalisasi untuk kehidupan beragama yang damai dan sejahtera, Kabid Humas Polda Aceh, T. Saladin yang akan menyampaikan materi perihal keamanan Aceh 2016 pascatragedi Sarinah, dan terakhir dosen prodi Sosiologi Agama UIN Ar-Raniry, Sehat Ihsan Sadiqin yang memaparkan fenomena munculnya kelompok-kelompok radikal di Indonesia.

Ketua Prodi Sosilogi Agama UIN Ar-Raniry, Sahlan Hanafiah mengatakan diskusi tersebut bertujuan untuk mengkaji perkembangan deradikalisasi yang dilakukan selama ini dan berusaha mendapatkan masukan serta pemikiran baru terkait konsep tersebut.

“Isu diskusi ini sangat terkait dengan bidang studi Sosiologi Agama, dan kajian-kajian seperti ini bagi kami sudah harus menjadi rutinitas. Selain kelompok mahasiswa, prodi Sosiologi Agama berharap masyarakat umum juga dapat menghadiri dan berpartisipasi dalam acara ini, karena kegiatan diskusi ini terbuka untuk publik,” kata Sahlan.

Sementara Direktur ADW, Zulyadi Anwar menekankan pentingnya kajian deradikalisasi untuk merespons fenomena munculnya kelompok-kelompok radikal yang saat ini kembali marak. Menurut Zulyadi, radikalisme tidak akan padam dengan tindakan kekerasan pemerintah.

“Kami berharap kegiatan ini mampu memberikan kontribusi terhadap perbaikan konsep deradikalisasi dalam menangani kemunculan berbagai kelompok dan tindakan radikal seperti aksi terorisme,” ujarnya. [Sammy/rel]

Related posts