Menhan sampaikan kuliah umum di Unimal

Menhan RI, Jendral TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu saat menyampaikan kuliah umum di di GOR ACC Unimal, Kamis (18/2) (Kanal Aceh/Rajali Samidan)

Lhokseumawe (KANALACEH.COM) – Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Jendral TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu beserta rombongannya berkunjung ke Universitas Malikussaleh (Unimal), Aceh Utara untuk menyampaikan kuliah umum dengan tema Geopolitik Indonesia dalam Konstelasi Regional, Menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN di GOR ACC Unimal, Kamis (18/2).

Rektor Unimal, Apridar dalam sambutannya mengatakan Unimal merupakan universitas yang menganut ajaran anti kekerasan. Saat ini, kata Apridar, Unimal sudah memiliki sebanyak 19.000 mahasiswa di 28 jurusan yang tersedia.

“Karena itu kami menyebut Unimal sebagai Universitas Miniatur Indonesia, karena mahasiswanya berasal dari Sabang sampai Meurauke,” ujarnya.

Ia berharap Gubernur Aceh dapat memplotkan anggaran untuk beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu di Unimal. Hal tersebut menurut Apridar cukup beralasan mengingat Unimal memperoleh rangking kedua se-Indonesia dalam katagori memperoleh beasiswa Bidikmisi.

Menhan Jendral TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu mengatakan fakta yang harus dihadapi dalam mempertahankan kedaulatan negara ke depan dapat dilihat dari beberapa hal, di antaranya yaitu sumber daya alam (SDA) Indonesia yang bervarisi serta jumlah penduduk yang sangat besar.

“Sehingga kita harus bersama-sama mempertahankan itu semua dengan cara bela negara, karena nilai-nilai bela negara dan Pancasila merupakan landasan sikap dan perilaku kita dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Ryamizard.

Menurut Ryamizard, posisi militer dan polisi dalam hukum di Indonesia telah mengatur ketentuan institusi tersebut dalam menjalankan tugasnya. “Polisi menangani segala masalah hukum terkait dengan sipil, sedangkan militer hanya akan melakukan fungsi pokoknya jika negara dalam keadaan darurat,” terangnya.

Kemenhan RI, kata Ryamizard telah membentuk program bela negara, di mana nantinya setiap Bupati/Wali Kota akan mengikuti program Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas). “Kemudian, para kepala daerah harus menyalurkan ilmunya itu kepada masyarakat, sehingga tercipta sikap bela negara dalam kehidupan bermasyarakat,” ujarnya. [Rajali Samidan]

Related posts