Lima kendala pengembangan KUMKM di Aceh

Lima kendala pengembangan KUKMKM di Aceh

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Manajer Pusat layanan usaha terpadu (PLUT) Koperasi usaha mikro kecil menengah (KUMKM) provinsi Aceh, Murni Maard, mengatakan, saat ini terdapat lima kendala utama yang dihadapi para pelaku usaha kecil di wilayah ini.

Hal tersebut, disampaikan Murni, dihadapan ratusan pendamping KUMKM di Aceh, pada acara rapat temu konsolidasi pendamping se Aceh, yang dilaksanakan, Kamis (19/2) di Banda Aceh.

Menurut Murni, kelima kendala tersebut adalah, pertama soal terbatasnya akses pasar bagi produk lokal, kedua struktur permodalan, ketiga lemahnya inovasi, kreasi, dan SDM pengelola.

Kemudian keempat perihal belum optimalnya pemanfaatan teknologi, dan kelima masalah keterbatasan jaringan dan kemitraan.

Karena itu, jelas Murni, acara temu konsolidasi ini dimaksudkan untuk optimalisasi pembinaan bagi KUMKM, dengan cara peningkatan peran pendamping.

Saat ini, jelas Murni, hampir semua dinas, lembaga dan badan memiliki tenaga pendamping yang jumlahnya mencapai ribuan orang, dimana mereka bekerja tanpa pamrih atau sukarela, dan jika pun ada insentif yang mereka terima relatif masih berada dibawah UMR, mereka bekerja tanpa bimbingan maksimal, tidak adanya lembaga yang mengkoordinasi dan pedoman yang memadai.

“Nah, peran mereka menentukan hidup dan matinya usaha kecil dan mikro di Aceh,” jelasnya.

Dalam kegiatan temu konsolidasi pendamping KUMKM dengan SKPA teknis terkait dan BUMN di tingkat provinsi, tersebut, diakhiri dengan penyerahan Kartu Identitas Pendamping KUMKM.

“Kartu ini adalah tanda pengenal bagi pendamping KUMKM, agar mereka dalam melakukan pembinaan dan pengembangan KUMKM di daerahnya masing-masing tidak lagi dianggap sebagai CALO” pungkas Murni Mard. [Saky]

Related posts