Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Nagan Raya (Ipelmasra), Munawar Akbal sangat menyesalkan adanya kasus yang menimpa siswi kelas XII IPS 2 SMA Negeri 1 Kuala, Kabupaten Nagan Raya bernama Rima Afriani yang dihukum oleh gurunya hingga pingsan.
“Kami sangat menyesalkan adanya kasus siswi yang pingsan akibat dihukum oleh gurunya. Apalagi ini institusi pendidikan, bukan institusi militer,” kata Munawar kepada Kanal Aceh, Sabtu (20/2).
Seharusnya, kata Munawar, sebagai institusi pendidikan, sekolah harus mempunyai aturan yang lebih jelas. Tidak mesti dihukum push-up, hingga 50 kali.
“Tidak sepatutnya diberi hukuman seperti ini. Apalagi yang terkena hukuman itu adalah siswi,” ungkapnya.
Baca juga:
Siswi SMAN I Nagan Raya dihukum hingga pingsan
Kemudian, guru-guru yang bertugas di sekolah tersebut harus lebih mengawasi siswa-siswi untuk lebih disiplin, tapi tidak secara militer.
Saat ditanyai tanggapannya tentang pembentukan qanun perlindungan siswa di sekolah yang diusulkan anggota DPRK Nagan Raya, Cutman, Munawar menyetujuinya.
“Pembentukan qanun ini sangat bagus, jika qanun ini diusulkan harus benar-benar dibuat dan direalisasikan,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Rima Afriani sempat pingsan dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Ujong Fatihah Daerah Nagan Raya setelah dihukum oleh gurunya.
Rima Afriani dihukum karena tidak membawa buku surah Yasin, yang diwajibkan untuk dibawa seluruh siswa setiap hari di sekolah itu untuk dibaca bersama-sama.
Sebelumnya ia juga diberi sanksi untuk mencabut rumput. Namun, saat tengah menjalani hukuman itu, tiba-tiba Rima terjatuh dan tak sadarkan diri. [Aidil Saputra]
