Magnet Raudhah, taman surga di Masjid Nabawi

Magnet taman Raudhah di Masjid Nabawi
Area Raudhah di Madinah (Hendro Saky)

Oleh: Hendro Saky

Kami dan lebih lima puluh satu rombongan umrah dari Aceh, tiba di Bandara Internasional Pangeran Abdul Aziz, Madinah, Minggu (22/2) tepat pukul 18.20 waktu setempat. Lantunan suara azan menggema melalui pengeras suara di seluruh ruang bandara.

Dari Bandara, kami menaiki bus, dengan waktu tempuh 30 menit, kami tiba di penginapan, yang hanya terpaut 100 meter dari Masjid Nabawi.

Usai makan malam dan mandi, saya, Fadhil, Azmi, dan Muwarman, langsung menuju ke Masjid Nabawi. Dan saat itu waktu telah menujukkan pukul 23.00 waktu Madinah.

Rasa penasaran akan area Raudhah inilah yang mendorong kami untuk masuk dan secara dekat dapat shalat di sana. Apalagi menurut cerita Fadhil, salah satu sahabat kami yang sudah pernah kemari, kawasan Raudhah yang merupakan kompleks masjid pertama Nabawi yang dibangun langsung oleh Rasulullah Muhammad Saw kerap dipenuhi jamaah umrah.

“Perlu kesabaran untuk antri agar kita bisa shalat dan berdoa di Raudhah,” kata Fadhil. Secara bahasa, raudhah berarti “taman”.

Dan akhirnya, setelah antri bersama ratusan jamaah umrah lainnya, kami berkesempatan masuk ke area Raudhah, yaitu satu tempat yang disebut Rasulullah seluas 22 x 15 meter tersebut adalah salah satu taman di antara taman-taman surga.

Area Raudhan itu sendiri, karpetnya berbeda dengan seluruh karpet di Masjid Nabawi. Di areal ini, karpet berwarna hijau, dan dipasang pembatas setinggi kira kira 1,5 meter yang terbuat dari kain putih yang diikat dengan tali sling tembaga.

Ya Allah, ini benar seperti taman surga, aroma mistik dan semerbak wangi kasturi tercium jelas saat saya sujud dan shalat dua rakaat di Raudhah ini.

Assalamualaika ya Rasulullah, assalamualaika ya Rasulullah, ucapku berulang-ulang usai shalat dua rakaat di Raudhah.

Takbir dan istighfar terus saya panjatkan, dan permohonan ampun atas segala dosa dan khilaf terus saya panjatkan di tempat ini. “Betapa Raudhah merupakan magnet dan taman-taman surga seperti yang pernah disebutkan Rasul dalam beberapa riwayat,” batinku.

Usai shalat, doa dan zikir, saya, Fadhil dan Azmi lalu keluar dari area Raudhah, dan kami melewati kompleks makam yang bertuliskan Makam Rasulullah Saw, kemudian di sebelahnya juga terdapat makam para sahabat, seperti Abu Bakar, Umar dan sahabat Rasul lainnya.

Meski jam telah menujukkan pukul 00.30 waktu Madinah, di tempat kami berdiri saat antri ketika hendak masuk ke Raudhah, ratusan jamaah umrah lainnya masih terlihat antri untuk dapat masuk ke taman surga itu. []

Related posts