PuKAT akan bahas Hubungan Aceh dan Afrika

PuKAT akan bahas Hubungan Aceh dan Afrika
Poster seminar PuKAT (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – LSM Pusat Kebudayaan Aceh dan Turki (PuKAT) akan menggelar bincang kebudayaan di Sultan II Selim ACC, Banda Aceh, Sabtu (12/3).

Acara yang dijadwalkan digelar pukul 14.00 WIB ini akan mengangkat tema bertajuk Hubungan Aceh dan Afrika serta menghadirkan pakar hubungan antarbangsa, Nur Djuli dan Juanda Djamal.

“Keduanya sudah beberapa kali ke Afrika untuk urusan penting,” ucap Aktivis PuKAT, Thayeb Loh Angen.

Menurutnya, Aceh mempunyai hubungan kuat dengan Afrika sejak masa silam. Sebagai contoh, Habsyi (Ethiopia) tampaknya telah terhubung dengan Aceh di Samudera Hindia. Bahkan Mas’udi (sejarawan Arab terkenal) menyebutkan Laut Abyssinia untuk Samudera Hindia.

“Orang Habsyi terdapat di Asia Selatan dan Tenggara misalnya di Aceh, dan Benggala (India),” katanya.

Thayeb menambahkan, orang Habsyi dikenal sebagai pelaut. Misalnya, negara adidaya Byzantium berkolaborasi dengan Habsyi untuk mengatasi hegemoni Iran (Persia) dalam menjalin hubungan dengan China.

“Dengan Aceh, ada tentara Habsyi di dalam pasukan ketentaraan kedua pada masa Sultan Al-Kahhar dan Iskandar Muda,” sebutnya.

Dikatakannya, Panglima Polem, kepala Mukim 22, merupakan generasi anak Iskandar Muda dari pernikahan dengan seorang wanita Habsyi.

Sultan Iskandar Muda, sambung Thayeb, memiliki dua anak dari istri Habsyi-nya, yaitu Teuku Muda Suara, dan Teuku Muda Sa’ti. Kedua anak laki-laki ini tak sempat diangkat sebagai sultan.

“Sumber lain mengatakan nama anak itu adalah Teuku Itam,” ungkap Thayeb yang juga penulis novel Aceh 2025.

Thayeb menjelaskan, acara tersebut dibuat secara sukarela antara PuKAT, managemen Sultan II Selim, dan kerelaan pemateri sendiri. Bagi yang ingin menonton dapat menghadiri acara ini Sabtu nanti secara gratis. [Aidil Saputra]

Related posts