Guru Besar IKJ: hikayat ciri khas Aceh

Guru Besar IKJ: hikayat ciri khas Aceh
Guru Besar Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Prof Sardono W Kusumo. (Kanal Aceh/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Seniman sekaligus Guru Besar Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Prof Sardono W Kusumo mengatakan bahwa hikayat merupakan satu–satunya produk budaya yang memiliki ciri khas, dan itu tercipta karena memiliki sejarah yang panjang.

“Seni Aceh hadir dari sejarah yang panjang, budaya Aceh yang sudah ratusan tahun, yang kental akan budaya Islamnya . Ini juga semakin kuat budaya Islam untuk Aceh sendiri. Banyak budaya yang tumbuh di Aceh karena hikayat Islam, itu sangat khas dan diakui dunia,” ujarnya kepada Kanalaceh.com sesuai acara pementasan seni tutur dalam rangka bimbingan ujian kelayakan doktoral Sulaiman Juned di Taman Putroe Phang, Peuniti, Banda Aceh, Senin (14/3) malam.

Dia menilai pemetasan seni tutur yang diangkat oleh Sulaiman Juned tentang Adnan PMTOH adalah topik yang tepat, karena menurutnya seni tutur Adnan muncul karena hikayat.

“Adnan sendiri belajar dari hikayat, dan itu sebuah seni tutur yang ada di Aceh. Jadi ini menarik karena ada kesinambungan antara Adnan dengan Sulaiman Juned yang telah diangkat kembali kisahnya, pencipta hikayat baru dari sejarah yang panjang ini,” sebutnya.

Menurutnya Aceh memiliki budaya yang sangat unik dan mempunyai ciri khas tertentu. “Dan Aceh satu-satunya yang memiliki ciri khas tersebut, seperti hikayat, tarian seudati. Ini muncul karena Aceh memiliki sejarah yang panjang,” tuturnya.

Sardono juga menjelaskan bahwa jika bentuk seni itu dipisah, maka di hikayat itu bisa disatukan. “Kalau dilihat sejarah seni Islam, sesungguhnya tidak ada tari, sastra, sastra tutur, teater dan musik dipisahkan. Tetapi mereka satu ekspresi, dan itu bisa dibuktikan di hikayat, semua menyatu, semua ada dalam hikayat,” jelasnya.

Dijelaskannya lagi bahwa budaya Aceh juga mudah dipahami dari kalangan manapun karena budaya Aceh memiliki banyak unsur yang memengaruhinya.

“Dan kita juga terpengaruh oleh budaya Timur Tengah karena jauh sebelum bangsa asing (Eropa) maju, bangsa Aceh sudah maju dan dibuktikan dengan adanya pelabuhan–pelabuhan besar saat itu,” ungkapnya.

Ia berharap generasi muda Aceh terus belajar dan cinta akan budaya Aceh karena memiliki kultur Islam yang sangat kentara.

“Harapan saya untuk anak muda Aceh, belajarlah dari sejarah Aceh, karena sejarah lah kita mengetahui perjalanan bangsa Aceh ini,” imbaunya. [Fahzian Aldevan]

Related posts