Udin Pelor tampil dalam acara seni tutur di Taman Putroe Phang

Udin Pelor tampil dalam acara seni tutur di Taman Putroe Phang
Udin Pelor tampil dalam pertunjukan seni tutur di Taman Putroe Phang, Peuniti, Banda Aceh, Senin (14/03) malam. (Kanal Aceh/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Sejumlah seniman Aceh tampil dalam pertunjukan seni tutur di Taman Putroe Phang, Peuniti, Banda Aceh, Senin (14/03) malam.

Acara ini digelar dalam rangka bimbingan ujian kelayakan doktoral Sulaiman Juned, salah seorang seniman Aceh yang juga merupakan dosen jurusan teater Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang. Ia juga sempat membantu pendirian Insitut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh di Jantho, Aceh Besar.

Selain itu turut tampil dalam acara tersebut Mahmuddin atau yang lebih dikenal dengan Udin Pelor. Ia tampil mengenakan kemeja merah yang dibalut rompi hitam dan topi ala koboy menjadi penarik perhatian penonton.

Peran khasnya menjual obat salah satu yang ditunggu-tunggu. Pemeran tokoh kakek dalam video klip Kapalo ini tampil dengan berinteraksi dengan pembeli memakai ciri khas yang mengundang tawa penonton.

Menurutnya, seniman tradisional Aceh kini sudah mulai terkikis dan dilupakan oleh masyarakat. “Pelaku seni tradisional di Aceh sudah mulai dilupakan dengan hadirnya seniman-seniman muda, tetapi saya tidak iri,” kata Udin kepada Kanalaceh.com seusai acara.

Dia menilai bahwa seniman sekarang lebih beruntung dalam hal finansial. “Seniman dulu lebih susah dan tidak seberuntung seniman sekarang. Banyak perjuangannya, ya salah satunya seperti menjual obat,” sebutnya.

Menurutnya banyak jalan yang harus ditempuh untuk menghidupi keluarganya, asal apa yang ia dapatkan sesuai dengan keringatnya. “Bek sampe tulak tong tinggai tem,” ujarnya menggambarkan perbuatan yang tak memberikan keuntungan.

Kehadirannya dalam acara pertunjukan seni tutur merupakan sebagai bentuk kerinduannya dalam pertunjukan seni. “Ini kesempatan saya untuk bersilaturahmi dengan berbagai seniman Aceh,” tambahnya.

Turut hadir dalam acara itu Kadisbudpar Aceh, Reza Fahlevi, dan dosen Institut Kesenian Jakarta, Prof. Sardono W. Kusumo, tokoh teater Koma, Jakarta, Rian Diarno.

Kehadiran mereka merupakan dukungan terhadap seni Aceh dan sekaligus terhadap Sulaiman Juned dalam menyelesaikan tugas disertasinya yang mengangkat tentang seni tutur Adnan PMTOH. [Fahzian Aldevan]

Related posts