GeRAK Aceh desak gubernur evaluasi kinerja pelayanan RSIA

GeRAK Aceh desak gubernur evaluasi kinerja pelayanan RSIA
Jenazah Suryani dan bayinya, saat akan dibawa ke pemakaman umum, Gampong Lambateng, Aceh Besar, Selasa (29/3). (Saky)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Gerakan Anti korupsi (GeRAK) Aceh menilai mekanisme dan tatakerja yang diterapkan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Banda Aceh terkait kasus kematian ibu dan bayinya beberapa waktu lalu sangat mengecewakan.

Koordinator GeRAK Aceh, Askhalani mengatakan jika hal ini terus dibiarkan tanpa ada upaya perubahan yang baik bisa mencederai rasa keadilan bagi rakyat Aceh dan merupakan salah satu tindakan inkonstitusional yang dilakukan pemerintah dalam melayani kebutuhan publik di bidang kesehatan.

“Pelayanan yang dilaksanakan oleh pihak RSIA tidak sesuai dengan tahapan yang telah ditetapkan sesuai SOP (standard operating procedure). Ini harus menjadi bahan kajian dan evaluasi kepada pemerintah Aceh,” kata Askhalani dalam siaran pers yang diterima Kanalaceh.com, Kamis (31/3).

Askhalani menilai kesan pelayanan ala kadar di RSIA ini adalah ekses dari dugaan tak berjalannya mekanisme yang baik di internal RS tersebut.

“Hal ini memiliki keterkaitan dengan aksi demontrasi yang dilancarkan pengawai, perawat, dokter dan tenaga penunjang RS pada tanggal 22 Desember 2015 lalu atas desakan untuk membayar dana insentif. Ini adalah salah satu faktor di mana kinerja RSIA lebih banyak mementingkan upah daripada melayani kebutuhan publik,” sebutnya.

Karena itu, kata Askhalani, GeRAK Aceh menyatakan beberapa sikap terkait hal tersebut. Pertama, mendesak Gubernur Aceh melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja yang dilakukan RSIA serta memberikan sanksi tegas.

Kedua, sebut Askhalani, gubernur harus mencopot pihak yang diduga bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan di RSIA.

“Terakhir, mendesak pihak DPRA yang membidangi bidang kesehatan agar proaktif melakukan pengawasan sebagaimana legalitas yang melekat pada fungsi mereka. Jika terus dibiarkan, akan banyak nyawa melayang tanpa upaya proteksi untuk mencegah kasus serupa tak terulang lagi,” ujarnya. [Sammy/rel]

Related posts