Uni Eropa dukung 96,5 M untuk pelestarian hutan Aceh

Uni Eropa yakin Pilkada Aceh berlangsung aman
GUBERNUR Acceh, Zaini Abdullah, saat menerima kedatangan Dubes Uni Eropa untuk Indonesia, Rabu (30/3) di Banda Aceh. FOTO : Humas Aceh

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Uni Eropa, siap memberikan dukungan pendanaan bagi upaya Pemerintah Aceh melakukan pelestarian lingkungan dan laju perusakan hutan atau deforestasi.

Penegasan dukungan pendanaan ini, disampaikan langsung oleh Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Vincent Guerend, kepada Gubernur Aceh Zaini Abdullah, saat keduanya bertemu di Banda Aceh, Rabu (30/3).

Kepada Gubernur Aceh, Dubes Uni Eropa tersebut menerangkan, saat ini, pihaknya tengah mengucurkan skema bantuan bagi upaya pelestarian lingkungan bagi Indonesia, dan tentu saja, Aceh akan masuk dalam program dukungan tersebut.

Menurut Vincent, Uni Eropa, memiliki hubungan emosional yang baik dengan Aceh, dan hal ini telah berlaku sejak pembangunan perdamaian di wilayah ini pada 2005, dan sejak saat itu, pihaknya terus memberikan dukungan pasca tsunami berupa rekonstruksi Aceh, dan juga rekonsiliasi Aceh pasca perundingan damai.

Dan hubungan baik tersebut, katanya, akan tetap berlanjut dengan proyek Uni Eropa terbaru periode 2006-2019, yakni support to Indonesia’s Climate Change Response, terhadap Aceh senilai Rp96,5 miliar rupiah.

Pendanaan tersebut, jelas Vincent, sebagai dukungan pihaknya atas inisiatif provinsi Aceh terkait dengan pengurangan emisi, dan mitigasi bencana dalam kurun waktu tiga tahun kedepan.

Melalui pendanaan itu, Uni Eropa akan berupaya mendukunga peningkatan kapasitas pemerintah Aceh dalam penerapan keputusan pemanfaatan lahan yang baik, serta dukungan mitigasi perubahan iklim melalui perencanaan dan penerapan pembangunan rendah karbon atau emisi

Atas dukungan dan bantuan tersebut, Gubernur Aceh menyambut baik tawaran yang diberikan pihak Uni Eropa, dan kepada Dubes Vincent, Zaini Abdullah juga mempromosikan berbagai bentuk kerjasama lainnya yang dapat ditingkatkan di Aceh, seperti sektor perdagangan, investasi, sumber daya alam kelautan, energi dan pariwisata.

“Kita berharap, hubungan baik antara Aceh dan Uni Eropa terus terjaga,” pinta Zaini, yang dalam pertemuan tersebut turut didampingi Wali Nanggroe Aceh, PYM Malik Mahmud Alhaytar. [Saky]

Related posts