Gubernur Aceh tanam perdana talas satoimo di Pijay

Gubernur Aceh, Zaini Abdullah melakukan penanaman perdana talas satoimo di Kompleks Yayasan Pendidikan Islam, Ummul Ayman III, Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Kamis (7/4). (Ist)

Pidie Jaya (KANALACEH.COM) – Gubernur Aceh, Zaini Abdullah bersama pimpinan Yayasan Pendidikan Islam, Waled Nu didampingi sejumlah pejabat melakukan penanaman perdana talas satoimo di halaman belakang Dayah Ummul Ayman, Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua, Kamis (7/4).

Talas ini dikenal juga dengan talas Jepang. Talas Satoimo merupakan salah satu bahan pangan utama bagi sebagian besar penduduk Jepang sebagai pengganti beras dan kentang. Bagi Penduduk Jepang, beras dan kentang mengandung terlalu banyak karbohidrat dan gula, sehingga mereka banyak yang beralih mengkonsumsi talas satoimo.

Saat ini, permintaan terhadap talas ini semakin meningkat di Jepang, sehingga produksi talas yang pada mulanya dihasilkan oleh pertanian di Jepang tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Jepang akhirnya menerima impor talas ini dari Cina, meskipun belum juga sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan di sana.

Jepang kemudian mulai melirik Indonesia yang memiliki potensi lahan yang sangat luas untuk mengembangkan komoditi ini. Uji coba penanaman talas jepang kemudian dilakukan di berberapa daerah, termasuk di Bali dan DI Yogyakarta. Di Aceh, pengembangan talas jepang dimulai pada tahun 2014 yang lalu di daerah Aceh Besar, meski dengan luas tanam yang masih terbatas.

Zaini Abdullah menyebutkan, pangsa pasar ekspor ke Jepang yang lebih dari 50 ribu ton per tahun merupakan peluang yang luar biasa untuk mengangkat perekonomian petani Indonesia, termasuk Aceh. Saat ini volume ekspor talas jepang dari Indonesia yang sebagian besar dipasok oleh Kabupaten Buleleng, Bali belum mencapai 10 ribu ton.

“Ini artinya peluang pasar ekspor komoditi ini bagi Aceh dan daerah lainnya masih terbuka lebar. Karena itu, kami menyambut baik langkah penanaman perdana talas satoimo di wilayah ini. Harapan kami, langkah ini juga dapat diikuti oleh wilayah lainnya di Aceh,” ujarnya.

Di akhir sambutannya, Zaini Abdullah mengimbau jajaran SKPA terkait agar memberi perhatian terhadap komoditas talas Jepang ini.

“Lihat peluang ekspor dan pasar bagi komoditi ini, dan tingkatkan kapasitas petani kita, sehingga ke depan pertanian kita semakin baik dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat luas,” pungkas Zaini. [Sammy/rel]

Related posts