Ketua Tim PKK Aceh serahkan bantuan pemberdayaan perempuan di Pidie

Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Niazah A Hamid menyerahkan sejumlah bantuan di Meunasah Desa Keune, Geumpang, Pidie, Sabtu (16/4). (Ist)

Sigli (KANALACEH.COM) – Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Niazah A. Hamid menyerahkan sejumlah bantuan alat pertanian dan perkakas dapur umum kepada kelompok pemberdayaan perempuan di sembilan desa yang berasal dari Kecamatan Geumpang dan Manee, Pidie.

Penyerahan bantuan berupa benih berbagai tanaman, pupuk dan alat pertanian tersebut diserahkan secara simbolis oleh Istri Gubernur Aceh itu kepada Camat Geumpang, Saiful Zuhri dan disaksikan oleh tokoh masyarakat setempat, Tgk Abdurrahman atau Abu Keune di Meunasah Desa Keune, Geumpang, Pidie, Sabtu (16/4).

Selain menyerahkan bantuan pertanian, Niazah selaku Pimpinan Majelis ta’lim Uswatun Nisa’ dan Ketua Tim Penggerak PKK Aceh turut melakukan bakti sosial dengan menyerahkan bantuan sembako kepada masyarakat di Desa Keune, Geumpang.

Niazah A Hamid dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan bakti sosial itu merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Tim Penggerak PKK Aceh dalam rangka meningkatkan kapasitas pemberdayaan perempuan di gampong, sekaligus juga sebagai implementasi program PKK.

“Kami sangat bersyukur karena pada hari ini kami berkesempatan melaksanakan kegiatan bakti sosial di gampong ini, sehingga kami pun dapat bersilaturahmi dengan masyarakat di wilayah ini,” katanya.

Dalam kunjungan tersebut, Niazah menyampaikan tentang pentingnya peranan keluarga dalam membentuk masyarakat yang sejahtera, sebagai tempat yang paling awal di mana generasi penerus ditempa, dididik dan dibina hingga siap untuk mengambil peran dalam kehidupan bermasyarakat.

“Peran keluarga sangatlah vital dalam membentuk karakter generasi penerus. Kaum ibu, dalam hal ini merupakan sosok utama yang menjadi kunci dalam keberhasilan pembinaan keluarga dan dalam rangka membentuk pribadi generasi yang bertaqwa, cerdas dan berakhlaqul karimah,” ujarnya.

Selaku Ketua Tim Penggerak PKK, Niazah berharap agar seluruh stakeholder terkait di wilayah itu dapat memikirkan dan mengambil langkah-langkah kebijakan yang strategis untuk penguatan dan pemberdayaan kaum ibu, demi terbentuknya keluarga samara, sebagai institusi awal pembentukan generasi Aceh.

“Langkah ini sangat penting untuk segera dilakukan, mengingat dewasa ini kita mengalami banyak tantangan dalam pembinaan generasi muda. Kenakalan remaja, LGBT, aliran sesat, penyalahgunaan narkoba, dan lain sebagainya menjadi bukti betapa dahsyatnya tantangan yang kita hadapi,” katanya. [Sammy/rel]

Related posts