Dua capres Partai Republik sepakat keroyok Donald Trump

Kandidat Calon Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump. (Reuters)

New York (KANALACEH.COM) – Dari lawan menjadi kawan. Itulah strategi yang diterapkan Ted Cruz dan John Kasich. Dua bakal calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik ini sepakat ‘berkongsi’ melawan pesaing terberatnya, Donald Trump, agar tidak mencapai total 1.237 delegasi untuk memenangkan nominasi calon presiden.

Menurut laman Newshub.co.nz, Senin (25/4), Cruz dan Kasich percaya bahwa kesepakatan bersama ini untuk mencari suara di negara bagian lainnya agar mencegah Trump memenangkan lebih banyak delegasi.

Sebelumnya, Trump memenangkan pemilihan pendahuluan (primary) New York dengan 756 delegasi, sementara Cruz memiliki 559 delegasi dan John Kasich memiliki 144 delegasi.

Manajer Kampanye Cruz, Jeff Roe, meyakini bahwa Trump akan kalah dalam pemilu yang digelar pada November 2016 lantaran telah menyinggung kaum hawa, hispanik dan kelompok lain dalam pernyataannya yang kontroversial.

Sementara Kepala Tim Strategi Pemenangan Kasich, John Weaver, sangat yakin bila ‘kolaborasi’ ini akan berdampak positif terhadap perolehan suara.

“Tujuan kami (berkongsi) adalah untuk memiliki konvensi terbuka di Cleveland, di mana kami yakin calon yang mampu menyatukan partai akan menang pada (pemilu) bulan November,” ungkapnya.

Direktur Senior Kelompok Penyeru #NeverTrump, Rory Cooper, menambahkan, sangat penting bagi warga AS untuk menghentikan langkah Trump untuk maju dalam perlombaan ini.

Soal ‘kolaborasi’ kampanye Cruz dan Kasich, Cooper sangat setuju dan strategis memanfaatkan sumber daya mereka untuk menghambat kemenangan miliarder asal New York itu.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Media Sosial Donald Trump, Dan Scavino, menanggapi dingin atas bergabungnya dua kandidat presiden yang hampir dipastikan kalah ini.

“Dua kandidat yang kalah bergabung dalam upaya untuk menghentikan @realdonaldtrump. Warga Amerika begitu lelah terhadap Anda para politisi!” kata Scavino, seraya menyindir Cruz dan Kasich.

Selain itu, Scavino mengaku kalau selama ini Trump selalu dicurangi oleh partai pengusungnya dengan pembentukan anggota partai yang bersatu untuk menentang dirinya dalam proses perlombaan kursi nomor satu AS.

“Mereka (para pejabat Partai Republik) berpendapat bahwa aturan seleksi delegasi telah dikenal sejak lama. Ini tidak bisa diterima,” kata Scavino. [Viva]

Related posts