4,8 juta masyarakat Indonesia menderita penyakit paru-paru

Penandatangan kerja sama RSUZA dan RS Persahabatan Jakarta dalam bidang pelayanan dan pendidikan mengenai penyakit paru dan pernafasan di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Kamis (5/5). (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) melaksanakan konferensi kerja ke-XV di Hotel Hermes Palace, Lampineung, Banda Aceh, Kamis (5/5).

Kegiatan yang dihadiri oleh ratusan dokter paru dari seluruh Indonesia ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Dermawan. Dalam sambutannya ia menuturkan bahwa Aceh dulu dikenal dengan daerah yang menakutkan, sangat tepat jika acara ini dilakukan di daerah yang terkenal dengan kopi, karena Aceh merupakan paru-paru dunia.

“Hal tersebut dapat dilihat dengan adanya Leuser di Aceh Tenggara dan dilindungi secara khusus oleh dunia,” ujar Dermawan.

Ia berharap supaya pertemuan ini menghadirkan kajian ilmiah yang bermanfaat terutama terkait paru-paru. Karena paru merupakan salah satu penyakit mematikan di dunia, bahkan lebih berbahaya dari HIV/AIDS.

“Yaitu berada di posisi kelima setelah jantung,” terangnya.

Ia menyebutkan, 600 juta orang menderita penyakit paru di dunia, 4,8 juta ada di Indonesia. Penyakit ini dominan terserang kaum pria, akibat suka merokok. Namun, bukan berarti kaum perempuan tidak akan terserang.

Dermawan berharap agar PDPI dapat menanamkan bagaimana masyarakat dapat menghindari rokok karena Indonesia merupakan wilayah dengan produser dan konsumen rokok terbesar dunia setelah Cina dan India.

Oleh karena itu, salah satu penanganan dengan serius dan sebaik mungkin masalah ini oleh dokter pulmonologi dan respirasi.

Pada kesempatan itu juga diadakan penandatanganan kontrak kerja sama antara RSUZA dan RSU Persahabatan Jakarta terkait penangan penyakit paru dan pernafasan bagi masyarakat Aceh. [Fahzian Aldevan]

Related posts