Balita di Aceh Tamiang dibuang ortu ke kebun karet

Ilustrasi bayi dibuang. (Merdeka)

Kualasimpang (KANALACEH.COM) – Seorang bayi di bawah lima tahun (balita) berjenis kelamin perempuan diperkirakan berumur 2-3 tahun yang belum diketahui namanya, ditemukan di perkebunan karet milik warga di Desa Sukaramai Satu, Kecamatan Seuruway, Kabupaten Aceh Tamiang.

Diduga, anak itu dibuang orang tuanya, karena di lokasi ia ditinggalkan warga menemukan tas dan beberapa helai baju bayi.

Atas perintah Ketua Bhayangkari Polres Aceh Tamiang, Reni Andriani Yoga Prasetyo, balita yang tak dapat bicara itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Aceh Tamiang untuk dirawat, karena mengalami gizi buruk (malanutrisi).

Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Yoga Prasetyo melalui Kapolsek Seruway, Iptu Ferdian Chandra mengatakan, balita itu ditemukan Kepala Dusun Damai Mulia, Sakon (52), sekira pukul 14.00 WIB saat ia sedang melintas di jalan desa.

Saat itu ia melihat ada balita yang merangkak melintasi badan jalan di kebun karet milik warga. Sakon langsung menghentikan laju sepeda motor yang sedang ia kendarai, lalu mendekati bocah malang itu.

Sakon sempat melihat ke kiri dan ke kanan dengan harapan ada orang tua si anak di sekitar itu. Namun, tak terlihat satu orang dewasa pun di situ. Kondisinya sepi.

Setelah setengah jam mencari tahu bocah itu anak siapa, namun tak ditemukan siapa orang tuanya, Sakon akhirnya memberi tahu apa yang ia temukan kepada Datok (Kepala Desa) Kampong Sukaramai Dua. Datok kemudian meneruskan informasi itu kepada Kapolsek Seuruway.

Mendapat informasi tersebut, anggota polsek segera meluncur ke lokasi. Saat itu warga mulai ramai karena ingin tahu anak siapa yang berada di kebun karet tersebut. Namun, tak satu warga pun yang mengenal anak itu.

Warga dan datok menduga si anak sengaja dibuang orang tuanya karena di lokasi ia ditemukan ada tas dan beberapa helai pakaian seukuran tubuhnya.

Perempuan balita itu memiliki ciri-ciri: tinggi badan 70,5 cm, berat 9,3 kg, rambut lurus, kulit kuning langsat, dan terdapat luka kudis di wajah dan badannya. Ia tak dapat bicara dan tak mampu berjalan. Kondisinya lemas.

Kemudian, atas perintah Ketua Bhayangkari Polres Aceh Tamiang, anak itu dibawa ke pukesmas. Selanjutnya dirujuk ke RSU Tamiang untuk mendapat perawatan medis. Teruma karena ia diduga mengalami gizi buruk.

“Dugaan kita anak ini sengaja dibuang orang tuanya dan kasus ini sedang dalam penyelidikan,” ujar Kapolsek Iptu Ferdian Chandra. [Serambinews]

Related posts