Taiwan kini dipimpin presiden anti-China

Tsai Ing-wen, presiden perempuan pertama Taiwan. (AFP)

Taipei (KANALACEH.COM) – Taiwan resmi melantik Tsai Ing-wen sebagai presiden dalam sebuah upacara besar untuk merayakan identitas khas negara tersebut.

Tsai terpilih menjadi presiden wanita pertama dari Partai Demokratik Progresif, setelah menang pada Januari lalu dengan mengalahkan Partai Kuomintang.

Hal ini ditengarai menandai berakhirnya pemulihan hubungan delapan tahun dengan Beijing di bawah kepemimpinan Presiden Ma Ying-jeou.

Para pemilih merasa, Taiwan di bawah Ma, bergerak terlalu dekat dengan China, yang melihat Taiwan sebagai bagian dari wilayah yang mengakui konsep “One China”.

Sementara, Ing-wen adalah tokoh politik yang skeptis dengan China, dan ingin mengembalikan identitas Taiwan di mata internasional.

Sekitar 20 ribu tamu undangan dan anggota masyarakat yang menyaksikan pelantikan bersorak-sorai, ketika Tsai mengangkat tangan kanan dan membaca sumpahnya di depan bendera nasional Taiwan.

Ia juga menerima materai Republik China, nama resmi Taiwan, dan lambang kepresidenan. “Tsai Ing-wen adalah presiden perempuan pertama dalam sejarah Taiwan. Jadi, saya ingin menyaksikan momen sakral ini dan berharap dia akan membawa lebih banyak stabilitas serta membangkitkan perekonomian kita. Masyarakat memiliki harapan tinggi terhadapnya,” kata salah satu warga, Chen Su-mei, dilansir dari situs Channel News Asia, Jumat (20/5).

Namun, sebagian besar warga Taiwan tetap ingin memiliki hubungan damai dengan China, tapi tidak dengan mengorbankan budaya demokrasi mereka.

Taiwan memisahkan diri dari China Daratan pada 1949 setelah perang saudara, tapi tidak pernah menyatakan memisahkan diri. [Viva]

Related posts