Kepala DSI: Kita harus membuat indikator sendiri tentang kota Islami

Diskusi publik bertemakan Mencari Makna Kota Islami yang diadakan JSI di warkop 3in1, Banda Aceh, Jumat (3/6). (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Kepala Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh, Hairul Hazami mengatakan, yang cinta agama juga pasti akan merasa kesal terhadap survey yang dilakukan Maarif Institute beberapa waktu lalu dengan menempatkan Banda Aceh peringkat 19 dalam bentuk Kota Islami.

Tetapi, secara konsep hal itu sangat berbeda dengan indikator yang dilakukan oleh Maarif Institute.

Hal itu disampaikannya saat diskusi publik bertemakan Mencari Makna Kota Islama yang diadakan JSI di warkop 3in1, Banda Aceh, Jumat (3/6).

“Kita tidak perlu pusingkan dengan yang dilakukan Maarif. Kita harus bisa membuat indikator kita sendiri, tentang bagaimana membuat kota islami sesungguhnya,” katanya.

Berbeda dengan apa yang disampaikan Akademisi UIN Ar-Raniry, Hafaz Furqani mengatakan, hasil survey Maarif institute itu harus menjadi refleksi bagi pemerintah Kota Banda Aceh untuk memperbaiki diri.

“Ini pelajaran tersendiri bagi pemko, agar bisa merefleksikan diri dan segera mungkin menutupi kekurangan dan memperbaiki dari setiap program yang menjurus ke syariat islam,” katanya. [Randi]

Related posts