Ratusan ekor ayam di Aceh Utara mati mendadak

Sejumlah ayam potong yang mati mendadak setelah diserang Chronic Respiratory Disease (CRD) atau penyakit ngorok di Aceh Utara, Senin (6/6). (Rajali Samidan)

Lhoksukon (KANALACEH.COM) – Ratusan ekor ayam di Aceh Utara mati mendadak setelah diserang Chronic Respiratory Disease (CRD) atau penyakit ngorok. Diduga hal ini terjadi karena kondisi cuaca ekstrim yang melanda daerah tersebut beberapa waktu terakhir.

Akibatnya, sejumlah peternak anak mengaku rugi besar dengan kematian ratusan ekor ayam itu.

Salah seorang peternak ayam potong di Desa Alue Drien, Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara, Chairul (27) mengatakan, jumlah ayam potong atau ayam broiler yang diternaknya awalnya mencapai 300 ekor. Namun, sejak diserang CRD ini sebanyak 170 ekor ayamnya telah mati mendadak sejak Senin (6/6) pagi.

Untuk melakukan penyembuhan, ia hanya memberikan vaksin pada minuman ayam dan obat bubuk penyembuhan ngorok jenis Doxyvet. Tapi hasilnya juga belum maksimal.

“Ayam ini rentan diserang CRD pada usia 10 hari sampai 1 bulan. Gangguan atau penyakit pernafasan ini sering sekali terjadi pada ayam broiler, terutama untuk ayam yang dipelihara di kandang postal. Kejadian dipicu oleh banyak hal, baik dari dalam tubuh ayam sendiri maupun faktor lingkungan,” kata Khairul kepada Kanalaceh.com di Desan Alue Drien, Senin (6/6).

“Bibit ayam potong saya baru masuk sekitar dua  minggu usianya. Dari 300 bibit, sudah mati sekitar 170 ekor. Jadi saya rugi jutaan rupiah,” cetusnya.

Keluhan yang sama disampaikan oleh Edi (34). Ratusan ayamnya juga diserang CRD. Selama tiga hari ini, tercatat sudah 30 ekor ayam ternaknya yang mati secara dadakan. Berbagai upaya ia lakukan, tapi belum mencapai hasil yang maksimal.

“Kami para peternak berharap instansi terkait bisa memastikan kondisi kematian ternak kami ini dan memastikan sampai kapan wabah penyakit ini berlangsung, sehingga kami dapat memperhitungkan waktu untuk beternak lagi,” ujarnya. [Rajali Samidan]

Related posts