Menkominfo komentari “perang” antara Indosat dan Telkomsel

Spanduk Indosat Ooredoo dalam kegiatannya yang menyindir Telkomsel. (Ist)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara angkat bicara terkait polemik yang terjadi menyangkut poster iklan Indosat Ooredoo yang terang-terangan menyinggung Telkomsel.

Menurut Rudiantara, ada dua hal substansial yang perlu diperhatikan dalam kegiatan promosi yang dilakukan oleh Indosat Ooredoo itu.

“Pertama adalah itu benar nggak dengan tarif itu (Rp 1/detik) bisa sustainable bisnisnya?” kata pria yang kerap disapa Chief RA itu saat dijumpai di kantor Kemenkominfo, Jumat (17/6).

Menurut Rudiantara, dengan tarif telepon Rp 1/detik memang memberi pilihan bagus bagi masyarakat, namun ia juga mempertanyakan apakah bisnis Indosat Ooredoo bisa bertahan lama dengan memberikan tarif seperti itu.

Hal kedua yang disoroti RA adalah mengenai cara atau etika berkomunikasi dalam hal beriklan. “Sebetulnya kita tidak mengatur detailnya, biarkan berkompetisi, yang diatur adalah koridornya,” kata Rudiantara.

Untuk meredakan “perang” Indosat Ooredoo dan Telkomsel, Rudiantara mengaku sudah meminta Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) memanggil Indosat Ooredoo untuk dimintai penjelasannya.

BRTI sendiri rencananya akan meminta penjelasan dari Indosat Ooredoo pada Senin (20/6) mendatang.

Sebelumnya, foto-foto spanduk promosi Indosat ramai menjadi perbincangan di media sosial sejak Kamis (16/6) lalu.

Pasalnya, dalam foto tersebut, operator yang identik dengan warna kuning ini terang-terangan menyindir tarif telepon operator seluler lain, yaitu Telkomsel.

Dalam foto tersebut terlihat ada salah satu spanduk bertuliskan, “Cuma IM3 Ooredoo nelpon Rp 1/detik, Telkomsel? Gak mungkin.” Kemudian ada juga poster lain berisi tulisan, “Saya sudah buktikan nelpon ke Telkomsel Rp 1/detik.”

Persaingan antar-operator seluler kini memang sedang hangat-hangatnya. Hal itu masih ditambah dengan alotnya pembahasan skema penurunan tarif interkoneksi yang sedang digodok bersama Kemenkominfo. [Kompas]

Related posts