Politik harus menjadi “ladang” dakwah

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – JIMI (Jaringan Intelektual Muda Islam) meminta semua pihak untuk tetap menjaga nilai-nilai syariat Islam dalam menjalankan Pilkada, apalagi sekarang sudah memasuki tahun Politik.

“Politik harus menjadi ‘ladang’ dakwah serta sumber pahala dan kebaikan. Kampanye negatif dan provokatif yang kontraproduktif harus dilenyapkan karena Aceh adalah daerah contoh demokrasi langsung yang pertama di Indonesia,” kata Ketua Umum JIMI, Don Zakiyamani dalam siaran pers yang diterima Kanalaceh.com, Rabu (22/6).

Zakiyamani meminta agar kampanye bersifat mengedukasi rakyat serta sesuai dengan nilai-nilai syariat Islam yang harus menjadi tradisi dalam berdemokrasi di bumi Serambi Mekkah.

“Para bakal calon gubernur, Bupati ataupun Wali Kota harus menampilkan ide dan gagasan dalam bentuk program sebagai misi dan visi. Tak layak lagi sentimentil pribadi dan kelompok,” tegasnya.

Menurutnya, kampanye negatif hanya akan memperparah ukhuwah Islamiyah serta tidak memajukan pola pikir rakyat. Padahal pesta demokrasi harus mampu menjadi seleksi orang-orang baik dan berintegritas dalam memimpin Aceh maupun kabupaten/kota yang ada di Aceh.

“Semua masyarakat Aceh dahulu punya andil dalam perjuangan Aceh hingga hari ini memasuki peace area yang Insya Allah Darussalam (Sejahtera) bersama Syariat Islam,” umgkapnya.

“Jangan ada lagi kelompok maupun personal yang merasa paling berjasa atas Aceh, biarlah jasa itu menjadi catatan malaikat bukan catatan manusia dalam propaganda politik,” tambahnya.

Lanjut Zakiyamani, JIMI mengharapkan nilai-nilai syariat Islam tetap menjadi nafas setiap tim sukses para balon.

Mereka juga meminta agar ulama berperan lebih aktif dalam mengarahkan rakyat Aceh agar memilih bukan karena uang dan jabatan namun berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist. [Aidil/rel]

Related posts